Siswi SMP Dicabuli Kemaluannya Oleh 6 Temannya


Seorang siswi kelas II salah satu SMP di Gondang, Sragen, dikabarkan dicabuli secara berjamaah oleh enam temannya. Peristiwa itu bermula saat Kr (Nama inisial) hendak cuci muka di kamar mandi sekolah setempat. Dia juga berencana ambil air wudhu untuk mengikuti ujian praktik ibadah yang diselenggarakan sekolah.


Tak berselang lama, enam anak yang diduga temannya menggedor pintu kamar mandi. Begitu mendengar gedoran, Kr akhirnya membuka pintu tersebut. Batapa kaget Kr saat membukakan pintu. Sebab, di depannya sudah ada enam anak yang menutupi wajahnya dengan kain sarung. Mengetahui niat jahat para pelaku, Kr sempat melawan.

Namun, kekuatannya tak sebanding dengan pelaku yang berjumlah lebih banyak. Korban tidak dapat mengenali siapa pelaku karena seluruh wajahnya tertutup. "Saat itu dia sempat melawan, tapi keenam pelaku berhasil mendekapnya," kata HK, salah seorang warga setempat, Rabu (25/5).

Menurut Hk, setelah berhasil mendekap Kr, pelaku mengincar kemaluan siswi itu. Bahkan, mereka juga memegang bagian kemaluan korban. Dalam keadaan seperti itu, Kr yang berasal dari Dukuh Pagah, Desa Srimulyo, Kecamatan Gondang berteriak minta tolong. Selanjutnya, dia berhasil meloloskan diri dan mengadukan kejadian tersebut kepada guru sekolah. "Oleh pihak sekolah laporan tidak ditanggapi. Justru terkesan menyalahkan sang bocah," katanya.

Peristiwa itu sebenarnya juga telah disampaikan ke dinas pendidikan setempat. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut. "Saat ini Kr masih trauma dan belum bersedia berangkat ke sekolah. Jika pihak sekolah tidak segera menuntaskan persoalan yang menyandera Kr, kami khawatir kejadian serupa bakal terulang dan menimpa siswa lain," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen Giyadi saat dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut belum bersedia memberikan keterangan dengan alasan masih berada di luar kota. "Besok saja ya mas, saya masih di luar kota," ujar Giyadi melalui SMS-nya. Sementara, Kapolsek Gondang AKP Sudira saat dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan. [source]

Artikel Terkait: