Mengenal kondom dari komposisi warna


Rupanya semakin banyak kasus perkosaan yang menggunakan kondom sebagai alasan menghapus jejak. Paling tidak kenyataan itulah yang mendorong ahli forensik Australia menekuni penelitian identitas pemakai kondom dengan nuclear magnetic resonance atau NMR.

Dari 38 kondom yang diteliti, 33 diantaranya dapat diidentifikasi
Saat ini, tidak mudah menjerat pemerkosa berbekal barang bukti, kondom sudah. Karena tidak semua pemerkosa mengalami ejakulasi, sehingga tidak ada air mani yang bisa dianalisis. Selain itu, penampilan kondom nyaris sama, sulit mendeteksi jenis dan mereknya.

Tapi eksperimen terbaru yang dilakukan Garry Lee, Kari Brinch dan rekannya di University of Technology, Sydney menemukan hal menarik. Seperti diberitakan NewScientist edisi Sabtu (17/6), deteksi kondom dapat dilakukan dengan nuclear magnetic resonance. Perangkat untuk analisa struktur molekul kondom. "Teknik ini sama sekali berbeda dengan cara terdahulu," kata direktur Forensik di Australian Federal Police, James Robertson.

Meskipun kebanyakan kondom dibuat dari karet, namun beberapa merek terbuat dari plastik atau usus kambing. Semuanya dilapisi minyak. Selain itu juga ditambahkan lapisan dengan bubuk warna. Komponen itulah yang mempermudah deteksi kondom dengan NMR.

Dari 12 merek yang diuji, delapan diantaranya dapat diidentifikasi dengan NMR. Satu-satunya kesulitan yang ditemui karena beberapa merek memunyai penampilan yang mirip satu sama lain. Namun dari 38 kondom yang diteliti, 33 diantaranya dapat diidentifikasi.

Namun kedua peneliti itu tidak merinci pengaruh identifikasi kondom terhadap kecepatan menjerat di pemerkosa. Apalagi bila ternyata kondom tersebut dibeli dari negara lain.

"Paling tidak ada ada informasi yang berhasil dikuak dari kondom," kata peneliti itu.by.dvddewasa

Artikel Terkait: