Para astronom berhasil melacak sebuah sisten tata surya aneh dengan planet-planet kecil yang berdekatan dengan orbit "matahari" mereka.
Sebuah teleskop ruang angkasa yang tengah mengorbit, membantu para ilmuwan untuk menunjukan lebih dari 1.200 eksoplanet (planet di luar sistem tata surya kita), demikian pernyataan NASA, Kamis WIB.
Penemuan sistem tata surya lain yang dipublikasikan dalam jurnal "Nature" ini, telah mempesonakan para astronom untuk sementara waktu dan melukiskan betapa banyaknya ragam kemungkinan dalam alam semesta ini.
Tim dari NASA dann sejumlah akademisi dari banyak universitas menyebut sistem tata surya yang baru dikenal ini dnegan Kepler-11, merujuk titik di mana teleskop ruang angkasa Kepler menemukan sistem tata surya tersebut.
"Salah satu hal yang paling mengejutkan dari sistem Kepler-11 adalah beta[a dekatnya orbit antar satu planet ke planet lainnya," tulis para ilmuwan di jurnal itu.
Bintang dari tata surya lain ini serupa dengan bintang yang dimiliki Bumi (Matahari). Namun lima dari planet-planet yang mengorbitnya berjejer sebandiong dengan jarak antara Merkurius ke Venus dalam sistem tata surya kita.
Planet-planet ini lebih besar dan lebih kembang kempis dibandingkan planet-planet terdekat dalam sistem tata surya kita, yaitu Bumi, Venus, Mars, dan Merkurius, demikian para ilmuwan.
Namun demikian, planet-planet itu adalah bagian dari eksoplanet paling kecil yang terlihat.
"Mereka terletak lebih berdekatan dibandingkan sistem planet yang dikenal, termasuk sistem tata surya kita," kata Jack Lissauer, ilmuwan pada Pusat Riset Ames, California, milik NASS.
"Itu jelas bahwa planet-planet tersebut tidak serupa dengan Bumi dalam bentuk apapun," kata Jonathan Fortney dari Universitas California, Santa Cruz.
Melalui briefing telepon, dia menambahkan, "Planet-planet bermassa rendah dalam sistem Kepler-11 terlihat lebih sebagai Neptunus kecil ketimbang Bumi raksasa."
Neptunus, Jupiter, Saturnus dan Uranus adalah planet-planet raksasa yang mengorbi di luar Mars.
Mencari kehidupan
Para astronomo kini telah menemukan lebih dari 500 eksoplanet. Kebanyakan darinya adalah planet raksasa, karena sejauh ini planet-planet ini adalah yang terbesar yang bisa dideteksi.
Kepler yang diluncurkan pada Maret 2009 berjarak 150.000 bintang dalam konstelasi Cygnus dan Lyrae.
Misi Kepler ini adalah untuk mencari planet-planet yang ukuran dan komposisinya seperti Bumi, dalam apa yang disebut zona yang bisa ditinggali kehidupan, di mana cukup hangat untuk adanya air likuid, tapi tidak terlalu panas untuk ditinggali kehidupan.
"Kami telah menemukan lebih dari 1.200 calon-calon planet yang sudah dikenal manusia sepanjang sejarah ini," kata William Borucki dari Pusat Riset Ames dalam jumpa wartawan.
"Kini, ini adalah calon-calon (planet yang bisa ditinggali kehidupan), namun kebanyakan dari mereka, saya jamin, bisa dikonfirmasikan sebagai planet-planet (jelas) dalam beberapa bulan dan tahun ke depan."
Tak ada satu pun teleskop yang cukup kuat untuk secara langsung memvisualisasikan sebuah planet yang mengorbit satu bintang. Oleh karena itu, para ilmuwan menggunakan pola-pola tidak langsung untuk menemukannya.
Kepler menaksir cahaya yang datang dari sebuah bintang. Sebuah planet yang lewat di depan bintang yang diorbitinya akan meredumkan cahanya ini seketika. Para ilmuwan lalu memngkomputasi ukuran dan berapa cepat planet itu mengorbit.
Dari penemuan terakhir, kelipan cahaya menunjukkan sebuah sistem yang setidaknya terdiri dari enam planet, yang memutari bintangnya.
Salah satu planet itu mengorbit lebih jauh keluar dibandingan lima planet lainnya, namun semua planet itu tampak menyerupai gas dan mengorbit bidang sirkuler yang sangat datar. [antaranews.com]