Ledakan di gedung Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan (4/2), mendapat tanggapan pengamat intelijen AC Manullang. Ia mencurigai pihak kepolisian sendiri yang meledakkan gedung Puslabfor.
Menurut mantan direktur Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) ini, gedung Puslabfor itu dilengkapi peralatan sangat canggih untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan seperti ledakan, ataupun pencurian. “Masuk gedung tersebut saja sangat selektif, polisi saja mendapat pemeriksaan yang cukup ketat,” kata Manullang.
Jadi kata Manullang, sangat tidak tidak logis, jika ledakan di gedung Puslabfor itu tanpa adanya rekayasa. Ia justru mencurigai, pihak kepolisian ingin menghilangkan dokumen-dokumen yang ada di gedung itu. “Dokumen kasus Gayus maupun lainnya seperti kecelakaan kereta api berada di gedung itu,” ungkapnya.
Terkait kejadian itu, Manullang semakin curiga adanya keterlibatan kepolisian dalam merekayasa berbagai kejadian yang ada di Indonesia dengan melibatkan pihak intelijen asing.
Bertambahnya kecurigaan Manullang itu karena kepolisian mendapat dana secara langsung dari asing. “Saya belum pernah mendengar adanya laporan keuangan penggunaan dana bantuan asing tersebut secara terbuka,” papar Manullang.
Untuk mengontrol kepolisian, ia berharap Komisi kepolisian nasional (Kompolnas) bekerja secara optimal. ”Saya melihat peran Kompolnas sangat mandul,” kata Manullang. [indonesiatoday.in]