Kini masanya anjing pelacak harus dikandangkan. Masanya pemindai seluruh tubuh (full-body scanners) dimatikan. Karena, kini ada tikus pelacak yang mampu mengendus keberadaan bom atau narkoba.
Sepasukan tikus pelacak kini sedang dilatih layaknya anjing pelacak yang mampu mendeteksi pembawa bom atau pembawa narkoba di bandara. Keberadaan tim tikus pelacak ini seperti cerita kartun agen rahasia pada 1980.
Cara Kerja
Bagaimana cara kerja tikus pelacak mengendus keberadaan bom atau narkoba? Cara kerjanya mirip alat detector logam atau pemindai tubuh. Tikus pelacak ditempatkan dalam satu ruangan di dalam alat scanner bandara. Jadi, scanner tersebut memiliki satu ruangan yang terdiri atas tiga ‘rumah’ kartrid (cartridges).
Masing-masing 'rumah' kartrid berisikan delapan tikus yang terlatih dalam mengendus bom atau narkoba.
Tikus-tikus itu berkeliling di ruangan ‘rumah’ kartrid. Sementara dari luar, udara dipompa masuk ke dalam ‘rumah’ kartrid. Seperti dilaporkan New Scientist, tikus-tikus pelacak tersebut akan mengendus udara yang dipompakan masuk ke dalam ‘rumah’ kartrid tersebut.
Ketika mengendus (mendeteksi) sisa-sisa bahan peledak atau narkoba, tikus-tikus pelacak itu secara naluriah akan langsung lari ke ruang samping untuk memicu alarm. Dan, untuk menekan tingkat kesalahan, lebih dari satu tikus yang akan melarikan diri ketika mencium udara yang berbau bahan peledak atau narkoba.
"Tikus-tikus itu seolah-olah mencium bau kucing dan melarikan diri. Kami mendeteksi melarikan diri, ‘’ kata Eran Lumbroso, peneliti BioExplorers, yang sedang mencari perusahaan yang lebih besar untuk menyempurnakan riset tikus pelacak ini.
Kerja Shift
Waktu kerja tikus pelacak dibagi dalam tiga shift. Seperti disebutkan di atas, terdapat tiga ‘rumah’ kartrid yang masing-masing berisikan delapan tikust pelacak.
Untuk mengatur pembagian waktu kerja, udara dipompa ke kartrid berbeda setiap empat jam. Jadi, ketika udara dipompakan ke kartrid nomor 1, maka tikus penghuni kartrid nomor 2 dan 3 istirahat sebelum masuk jam kerja mereka.
Hal ini memberikan tikus delapan jam untuk tidur dan bermain sebelum mereka bekerja selama empat jam. Tikus membutuhkan waktu sekitar sepuluh hari untuk mempelajari bau pertama mereka. Bau selanjutnya hanya butuh beberapa hari.
Tidak seperti anjing pelacak, tikus tidak memerlukan interaksi yang konstan dengan pelatih mereka. Tikus pelacak juga tidak seperti anjing pelacak yang harus dilatih secara konstan agar mereka tetap termotivasi.
Lebih Akurat
Detektor dengan menggunakan tikus pelacak ini telah dibangun oleh para peneliti Israel. Penciuman tikus lebih akurat daripada anjing pelacak atau mesin X-ray.
Konsep tikus pelacak menarik bagi mereka yang khawatir dengan alat pemindai tubuh di bandara. Mereka mengeluh karena alat pemindai tubuh itu memiliki radiasi berbahaya. Selain itu, mereka juga risih karena alat pemindai mendeteksi dengan ‘menelanjangi’ seluruh lekuk tubuh mereka.
‘’Hidung hewan selalu menjadi solusi yang baik. Dan, tikus tidak melihat Anda telanjang,’’ kata Bruce Schneier, seorang pakar keamanan, kepada New Scientist.
Perangkat tikus pelacak ini sudah diuji di lapangan pada 2010 lalu. Dari 1.000 pembeli di sebuah mal di Tel Aviv, tikus pelacak berhasil mengambil keluar 22 orang yang diskenariokan membawa bahan peledak dalam saku mereka.
Scanner tikus pelacak, yang mungkin lebih murah daripada peralatan deteksi sebelumnya, akan berada di pasaran dalam bulan-bulan ini. Namun, masih ada satu pertanyaan yang belum mendapat jawaban yang jelas. Yakni, bagaimana reaksi si tikus pelacak jika ada seekor kucing yang lepas di bandara? Nah.. loh!. [rimanews.com]