Ketani (52) warga Kebun Agung, Pacitan, Jawa Timur, karyawan PT Pratama Orbit Centuri Raya (POC), tewas diterkam Harimau. Tragisnya, binatang buas itu menerkam Ketani, hingga kepala dan badannya terpisah.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (2/2/2011) pukul 18.30 saat korban berada di hutan SHP Bayung Lincir yang merupakan lahan dari PT POC. Saat itu, Ketani dan rombongannya akan melakukan makan malam bersama. Saat itulah teman korban melihat harimau yang sedang melintas di tempat itu.
Setelah melihat harimau teman korban Suyanti, Maksiat, dan Jumawa langsung pulang ke mess. Namun, saat itu korban yang pergi mengambil oli untuk mesin tidak melihat bahwa ada harimau di lokasi tersebut.
Setelah mengambil oli korban langsung pulang ke mess. Di mess, korban bersama rekan-rekannya masak bersama. Ketika Ketani cuci tangan di dapur mess, korban melihat ada harimau di dekat lokasi.
Ketani berteriak dan langsung berlari bersama teman-temanya. Saat belari Ketani terjatuh. Sementara kawan-kawan Ketani tidak melihat Ketani ke belakang karena mereka menyelamatkan diri masing-masing.
Setelah beberapa saat kejadian dan merasa telah aman, merekapun pergi mencari Ketani. Namun, mereka semua kaget saat menemukan Ketani telah tewas.
"Kepala dan badannya terpisah waktu kami temukan, sekitar 300 meter jarak kepala dan tubuhnya. Kemaluannya sudah tidak ada lagi," kata Suyatni yang tidak lain adalah adik korban.
Setelah menemukan Ketani dengan kondisi yang mengenaskan, rekan-rekan korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Raden Mattaher untuk di otopsi. Pukul 23.00 WIB jenazah korban tiba di RSUD Raden Mattaher Jambi. Jenazah Ketani langsung diautopsi oleh dokter Rumah Sakit.
Menurut Suyatni, kejadian yang menimpa kakaknya sangat menakutkan. Ia dan rekan-rekan korban lainnya mengaku masih trauma atas kejadian itu. Apa lagi melihat kondisi jasad Ketani.
"Kami tidak menyangka kondisinya sampai seperti itu. Kami akan membawa almarhum pulang ke kampung halamannya di Kebun Agung," ujarnya, seraya mengatakan rencananya Kamis (3/2) akan berangkat membawa almarhum ke Jawa Timur untuk dimakamkan. [tribunnews.com]