Wajah Sonya belakangan ini sering terlihat murung. Setelah diusut, ternyata Sonya tengah kesal dengan kondisi suaminya yang memiliki gangguan fungsi seksual. Yah, persoalan yang satu ini memang merupakan nightmare bagi semua orang.
Tidak jarang adanya ganguan ereksi, gangguan ejakulasi, dan gangguan orgasme menjadi salah satu pemicu terjadinya stres. Bahkan, bagi pasangan suami istri, kondisi ini dapat menyebabkan pertengkaran yang berujung pada perceraian.
Tidak ingin mengalami gagal dalam pernikahan, Sonya pun berinisitif membatu menyelesaikan masalah yang tengah mereka hadapi. Sayangnya untuk mengembalikan keperkasaan pria yang telah ia nikahi selama 7 tahun ini, Sonya memilih cara instan. Ya, Sonya memilih menyarankan suaminya untuk mengkonsumsi obat kuat.
Wah, apa cara yang dipilih cara Sonya sudah benar? Meskipun obat kuat semakin marak di jual di pasaran. Tercermin penjulan obat kuat dengan mudah dapat terlihat di berbagai iklan di media massa, hingga berjamurnya toko obat kuat.
Jenis obat kuat sendiri sebenarnya amat beragam. Mulai dari obat oles, oral, ataupun nasal spray. Diantara obat - obat kuat itu, ada dua jenis "obat kuat" yang dikenal, aphrodisiac dan erectogenic.
Seperti yang dilansir dari Wikipedia, yang dimaksud dengan aphrodisiac adalah benda yang dapat berupa obat-obatan, makanan, minuman, wewangian, atau peralatan yang diklaim dapat meningkatkan dorongan seksual (sexual desire) sehingga menambah kenikmatan bercinta. Nama aphrodisiac sebenarnya diambil dari kata Aphrodite, yang berarti dewa cinta orang Yunani.
Jadi obat kuat afrodisiak adalah obat-obatan yang meningkatkan atau menimbulkan dorongan seksual. Dengan demikian, semakin jelas juga jika aphrodisiac bekerja di otak. Sedangkan erectogenic merupakan obat yang bekerja di korpus kavernosus penis sehingga langsung menimbulkan ereksi, tanpa menambah gairah.
Yang pasti, penggunaan obat kuat memang tidak bisa sembarangan. Salah-salah, bukannya keperkasaan yang didapatkan, penyakit baru yang lebih membahayakan justru mengintai. Wah, tentu Anda tindak ingin mengalaminya bukan?
Agar tidak salah langkah, ada baiknya sebelum memutuskan menggunakan obat kuat, terlebih dahulu mengkonsultasinya dengan dokter spesialis. Dengan begitu, ganguan fungsi seksual dapat ditangani dengan baik, dengan pengobatan yang tepat.
Konsultasi dalam menggunakan obat kuat memang sudah seharusnya menjadi sarat mutlak bagi penggunanya. Apalagi bagi yang memiliki suatu penyakit, misalnya penyakit jantung. Pemakaian obat kuat yang dibarengi dengan obat lain tentu akan menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan.
Pasalnya ada jenis obat kuat untuk disfungsi ereksi yang tidak dapat di konsumsi secara bersaman dengan obat penyakit jantung. Kandungan nitrat yang biasanya terdapat di dalam obat untuk penyakit jantung tidak bisa diminum bersama obat inpotensi karena dapat menimbuklan efek potensial, yang saling menguatakan sehingga dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang semakin hebat.
Jika pemakian obat kuat sudah sesuai dengan dosis yang telah ditentukan, bukan hal mustahil impian keperkasaan ada di dalam genggaman tangan Anda. Seorang peniliti dari Montreal Heart Institute Study Canada juga membuat laporannya dalam jurnal terbaru Proceedings of the National Academy of Sciences yang menyebutkan bahwa viagra (sildenafil citrate) memiliki manfaat lainnya, yaitu mengatasi gagal jantung pada distrofi otot.
Pada pengujian laboratorium binatang percobaan tikus yang mengidap sejenis distrofi otot menunjukkan bahwa viagra dapat menjaga fungsi jantung bekerja stabil.
Tidak berbeda dengan obat lainnya, obat kuat juga memiliki efek positif maupun negatif. Yang terpenting, pemakaian obat kuat ini harus dilandasi alasan yang kuat terlebih dahulu. Mengapa Anda membutuhkan obat kuat? Sejauh mana dosis obat kuat yang paling pas untuk Anda? Untuk itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter ahli ya...by.dvdewasa