Orgasme wanita dan Gspot


Ernst Grafenberg seorang dokter dari jerman menulis dalam sebuah bukunya berjudul The G-spot pada tahun 1982, tentang sebuah lokasi sensitif yang penuh dengan titik-titik rangsangan pada bagian diding depan vagina disebut G-spot.

Lokasi G-spot terletak di belakang tulang vagina dan sering kali menyebabkan pemicu vagina dalam mencapai orgasme, dan sebuah katalis (zat yang bisa mempercepat dan memperlambat suatu reaksi dan pada akhirnya reaksi tersebut di keluarkan dalam bentuk awal/KBBI) untuk ejakulasi pada wanita.

Pada tahun 2008, tim dari Italia berhasil memecahkan sebuah misteri yang menyatakan bahwa orgasme pada vagina dan G-spot berbeda. Hasil menyebutkan perbedaan anatomi tubuh wanita yang bisa orgasme G-spot dengan yang tidak dapat orgasme.

Tokoh pendiri psikoanalisis dalam ilmu psikologi, Sigmund Freud mengatakan, orgasme yang terjadi pada zona klitoris adalah suatu bagian kecil dari klimaks orgasme vagina wanita, dimana vagina membutuhkan penetrasi yang dilakukan Mr.P.

Kerner PhD, seorang penulis She Comes First mengatakan, “Dalam pandangannya, freud menyebutkan ada dua cara; Jika seorang wanita tidak dapat merasakan kepuasan dengan penetrasi Miss P, maka ada sesuatu yang salah dengan wanita tersebut.”

Eksistensi dari G-spot memang menjadi perdebatan hingga saat ini, dan apakah ini merupakan fakta atau khayalan, semua tergantung kepada siapa anda menanyakannya.

Seth Prosterman PhD, seorang seksolog klinis dan terapi pernikahan mengatakan, “G-spot itu memang ada. Ini merupakan sumber kekuatan untuk bisa mencapai orgasme bagi kaum wanita.”

Menurut Ira Sharlip MD, seorang Profesor Urologi Universitas California mengatakan, “Saya berpikir bahwa G-spot itu memang ada. Sebagai seorang urolog, kami sering bekerja di daerah G-spot dan ada sesuatu di sana”

Prosterman beserta pakar medis lainnya, menekankan akan pentingnya G-spot sebagai bahan pembicaraan. Sebab G-spot akan menjadi topik dasar seputar anatomi klitoris, yang kemudia meluas pada saluran vagina. Kerner mengatakan,”tidak lebih hanya sekedar akar suatu klitoris yang silang menyilang di atas spons uretra.”

“G-spot memiliki kesamaan dengan apa yang dikatakan Freud mengenai orgasme vagina”, tutur Helen O’Connell MD, seorang kepala unit neurology dari Departemen Urologi Royal Melbourne Hospital di Australia. Ini merupakan kensep seksual, terutama anatomi yang menyebabkan suatu kebingungan dan telah mengeluarkan gagasan yang keliru tentang seksualitas wanita yang demikian kompleks.by.dvddewasa

Artikel Terkait: