Ramai - Ramai Lempar Recehan Ke Istana Presiden



Ucapan Presiden SBY tentang gajinya yang belum naik selama 7 tahun terakhir masih terus dikecam masyarakat. Sekitar 50 orang yang tergabung dalam Aliansi Koin untuk Pembohong (AKUP) berdemo dengan cara melempar koin Rp 100 ke Istana sebagai bentuk protes atas ucapan SBY itu.

Awalnya para pendemo datang dari arah Medan Merdeka Utara sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (7/2/2011). Mereka berorasi di depan pintu masuk Monas yang mengarah ke Medan Merdeka Utara. Aksi ini juga diikuti pengamat politik Dr Yudi Latief.

Koin Rp 100 yang mereka lemparkan ke arah Istana hanya jatuh di jarak dekat yaitu sekitar Medan Merdeka Utara. Sebab mereka demo tidak sampai ke Istana. Meski demikian, tak ada yang memungut koin itu meski jumlahnya lumayan banyak.

Selain melempar koin, pendemo juga mengusung gabus berbentuk koin Rp 100. Koin itu mereka anggap sebagai sumbangan untuk SBY terkait ucapannya tentang kenaikan gaji.

Koordinator aksi Joseph menyayangkan adanya rencana untuk memidanakan para pengumpul atau penyumbang koin sebagai bentuk kritik kepada SBY. "Koin itu jangan dilihat sebagai pelecehan tetapi sikapi sebagai aspirasi masyarakat," ujar Joseph.

Seorang orator dalam aksinya mengatakan negara itu adalah negara yang gagal. Masalah gaji juga disampaikan ke publik bukannya memperbaiki bangsa.

"Negara ini dalam definisi negara gagal. Mereka yang kita harapkan lebih baik bukan memperbaiki bangsa ini malah sibuk menaikkan gaji," kata salah seorang orator.

Demo menyebabkan lalu lintas arah Jl Medan Merdeka Utara ke Jl Medan Merdeka Barat tersendat. Puluhan polisi berjaga-jaga. Bahkan para pendemo meminta polisi menyumbangkan koin. Namun hal itu tidak diindahkan polisi. [detiknews.com]

Artikel Terkait: