Pemerintah AS Prihatin Aksi Kekerasan Temanggung Dan Pandeglang



Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyesalkan penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah di Desa Cikeusik, Pandeglang, Banten, yang menewaskan tiga orang dan melukai tujuh lainnya.

AS juga mendorong pemerintah Indonesia untuk menegakkan hukum dan tetap menjaga kerukunan antarumat.

"Amerika Serikat, sama seperti mayoritas rakyat Indonesia, menyesalkan kekerasan yang dialamatkan kepada umat Ahmadiyah yang berkibat kepada tewasnya tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya pada akhir minggu lalu," ujar pernyataan yang dikeluarkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Selasa, 8 Februari 2011.

“Selain itu, kami prihatin atas pembakaran gereja di Jawa Tengah," lanjut pernyataan tersebut, terkait pembakaran gereja Katolik dan Protestan di Temanggung, Jawa tengah, menyusul vonis lima tahun penjara terhadap Antonius Richmond Bawengan yang telah melakukan penodaan agama.

Massa yang tidak puas atas vonis tersebut turun ke jalan dan membakar gereja dan beberapa kendaraan.

Pada pernyataannya, AS juga memuji komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengutuk serangan sekelompok orang kepada jemaat Ahmadiyah di Pandeglang dan mendesak investigasi secepatnya. Hal ini, tulis AS, menunjukkan komitmen terhadap penegakan hukum di Indonesia.

"Kami mendorong pemerintah Indonesia untuk terus mendukung toleransi dan melindungi hak-hak semua komunitas masyarakat," ujar pernyataan AS.

Kabar terbaru, polisi telah menetapkan dua tersangka terkait penyerangan di Pandeglang. Tersangka ditetapkan berdasarkan bukti-bukti video yang ditayangkan di televisi dan merebak di internet. [vivanews.com]

Artikel Terkait: