Sekurangnya sepuluh penambang emas tewas tertimbun longsor di kawasan tambang emas perbukitan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/2) malam. Ironisnya peristiwa baru dapat diketahui sehari kemudian karena lokasi tambang yang terpencil.
Seorang penambang berhasil selamat karena lebih dulu keluar beberapa menit sebelum bukit longsor. Menurut penuturannya, musibah terjadi saat para korban nekat bekerja di malam hari meski dilarang. Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Dewa Parsana mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah penambang yang tertimbun. Data yang dihimpun dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan hingga kini jumlahnya masih simpang-siur.
Petugas yang datang ke lokasi kejadian pagi ini langsung mengerahkan alat berat mencari jenasah korban di balik timbunan tanah longsor. Sebanyak satu satuan setingkat peleton dari Brimob dan Perintis dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban. Meski telah melakukan pencarian jenazah sejak pagi, namun hingga malam hari tidak satu jenasah pun berhasil ditemukan petugas. Pencarian terpaksa dihentikan dan dilanjutkan Jumat.
Kawasan tambang emas Poboya mulai menarik perhatian para penambang emas sejak dua tahun silam. Kawasan ini kini dihuni sedikitnya enam ribu penambang yang berasal dari Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. [liputan6.com]