Setelah distributor film Hollywood pergi, kini giliran film Bollywood dan Mandarin yang memutuskan hengkang dari industri bioskop Indonesia.
Ikatan Perusahaan Film Impor Indonesia (IKAPIFI) mengikuti jejak Motion Pictures Asscociation (MPA), organisasi yang mewakili perusahaan film Amerika. IKAPIFI dan MPA serempak menyetop distribusi film ke Indonesia.
"Sekarang IKAPIFI juga ikut berhenti mendistribusikan film ke Indonesia. Yang mereka impor itu bukan hanya film Hollywood saja, tapi film Mandarin, India, dan lain-lain. Semua film di dunia, termasuk film independen," jelas juru bicara 21 Cineplex, Noorca M Massardi saat dihubungi lewat telepon, Jumat (18/2/2011) malam.
Dengan begitu, lanjut Noorca, bioskop Indonesia hanya mengandalkan film lokal. Hal itu jelas akan berdampak pada keberlangsungan usaha bioskop lantaran penonton tak punya film alternatif.
"Bioskop sekarang hanya mengandalkan film lokal. Kalau mau dilihat dari jumlah produksi, film lokal dan film asing itu perbandingannya jauh sekali. Film lokal rata-rata hanya 50 film saja setahun. Coba bandingkan dengan film asing yang bisa mencapai 500 film," paparnya. [okezone.com]