Kelemahan Teknik Investasi Kebun Emas



Adanya cara cepat untuk mengumpulkan kekayaan berupa emas, melalui gadai emas ke perusahaan pegadaian maupun perbankan. Saya sendiri jujur tidak tertarik untuk mempelajari trik-trik untuk cepat kaya ini, jadi mohon maaf bila psotingan ini kurang detil. Pengetahuan saya sebatas apa yang disampaikan oleh penanya yang pada umumnya mengungkapkan bahwa cara untuk cepat memiliki emas dalam jumlah besar dengan harga beli yang katanya hanya sepertiga harga pasar, yang sebelumnya sudah saya jelaskan, adalah sebagai berikut :

Pertama membeli emas dengan harga normal, kemudian menggadaikannya untuk memperoleh cash 80% dari harga beli emas pertama. Setelah ditambah 20% tambahan modal, maka uang gadai yang diterima cukup untuk membeli emas yang kedua dst. Begitu seterusnya sampai suatu titik dimana emas yang dibeli tidak digadaikan lagi, tetapi dijual untuk menebus emas-emas yang digadaikan di awal.

Teorinya keuntungan akan diperoleh ketika emas naik 30% sedangkan pinjaman dari pegadaian atau bank syariah tetap/tidak naik, diluar biaya penitipan, admin dlsb. Asumsi pertama bahwa emas akan naik 30% sebenarnya tidak terlalu meleset karena memang appresiasi harga emas rata-rata tahunan dalam 40 tahun terakhir mencapai 31 %; yang perlu diingat adalah angka tersebut adalah rata-rata 40 tahun, atau rata-rata jangka panjang. Semakin pendek periode, semakin tidak pasti kenaikan ini.

Jadi kekeliruan pertama dari teori ini adalah menggunakan rata-rata statistik jangka panjang untuk men-justifikasi tujuan atau harapan jangka pendek.

Kekeliruan kedua adalah asumsi bahwa angka pinjaman dari pegadaian atau bank syariah yang tetap ( diluar biaya penitipan atau administrasi). Justru biaya penitipan atau administrasi inilah yang harus diperhatikan. Dari survey kecil saya dengan salah satu petugas kantor pegadaian pada saat saya menulis artikel ini misalnya, biaya ini bisa mencapai 1% per 15 hari atau 2% per bulan.

Kemudian dari pembicaraan serupa dengan salah satu bank syariah yang memiliki produk gadai emas, saya peroleh informasi bahwa biaya yang disebutnya sebagai biaya pemeliharaan ini mencapai Rp 5500/gram/per bulan pada saat harga emas 24 karat Rp 312,000/gram atau 1.76%/bulan.

Besaran biaya di pegadaian yang 2% per bulan atau bank syariah 1.76% ini secara rata-rata menjadi terlalu mahal untuk ngongkosi pembelian emas yang hanya mengalami appresiasi nilai rata-rata 1.46% per tahun dalam sepuluh tahun terakhir. Fluktuasi naik turunnya harga emas bulanan yang sangat tinggi, menambah risiko Anda ketika membiayai pembelian emas Anda dengan uang gadai atau pinjaman dari bank.
Lihat grafik diatas untuk ini. Ketika grafik emas berada dibawah garis merah (biaya gadai) atau garis hijau (biaya bank), maka Anda pasti rugi. Kerugian ini bisa Anda ketahui dengan melihat net worth (jumlah emas terkumpul dikurangi jumlah hutang gadai/bank) yang lebih kecil dari jumlah dana yang sudah Anda tanamkan pada investasi ini.
Memang bisa jadi ada yang menjadi kaya mendadak dengan cara ini ketika grafik emas berada diatas grafik biaya gadai atau grafik biaya bank, tetapi karena frekuensi dibawah kurang lebih sama dengan frekuensi diatas, maka peluang untuk untung atau rugi mirip dengan peluang ketika Anda melempar koin – bisa keluar kepala (head), bisa pula keluar ekor (tail) – atau 50/50 peluangnya.
Berdasarkan data-data tersebut diatas-lah, maka saya tetap tidak menganjurkan membangun kekayaan melalui proses hutang/gadai. Gadai adalah produk yang sangat baik pada pada saat Anda membutuhkan dana yang cepat dengan cara yang relatif mudah, namun gadai dalam pemahaman saya tidak diperuntukkan sebagai instrument investasi.
Jadi bukan investasi emas-nya yang tidak menarik, dengan rata-rata appresiasi nilai bulanan 1.46% per bulan atau 17.52 % per tahun dalam 10 tahun terakhir, investasi emas tetap sangat menarik untuk kebutuhan investasi jangka panjang seperti biaya pendidikan anak, dana pensiun dlsb. karena angka ini masih jauh lebih tinggi dari rata-rata hasil investasi deposito dan sejenisnya. Yang tidak menarik adalah bila dana untuk investasi tersebut Anda peroleh dari uang gadai atau pinjaman bank, dana-dana ini bisa jadi lebih mahal dibandingkan hasil yang bisa Anda harapkan kalau hanya mengandalkan appresiasi harga emas pada periode yang sama.
Investasi terbaik tetap memutar dana Anda di sektor riil, namun ini masih terlalu sulit bagi kebanyakan orang.


Teorinya keuntungan akan diperoleh ketika emas naik 30% sedangkan pinjaman dari pegadaian atau bank syariah tetap/tidak naik, diluar biaya penitipan, admin dlsb. Asumsi pertama bahwa emas akan naik 30% sebenarnya tidak terlalu meleset karena memang appresiasi harga emas rata-rata tahunan dalam 40 tahun terakhir mencapai 31 %; yang perlu diingat adalah angka tersebut adalah rata-rata 40 tahun, atau rata-rata jangka panjang. Semakin pendek periode, semakin tidak pasti kenaikan ini.

Jadi kekeliruan pertama dari teori ini adalah menggunakan rata-rata statistik jangka panjang untuk men-justifikasi tujuan atau harapan jangka pendek.

Kekeliruan kedua adalah asumsi bahwa angka pinjaman dari pegadaian atau bank syariah yang tetap ( diluar biaya penitipan atau administrasi). Justru biaya penitipan atau administrasi inilah yang harus diperhatikan. Dari survey kecil saya dengan salah satu petugas kantor pegadaian pada saat saya menulis artikel ini misalnya, biaya ini bisa mencapai 1% per 15 hari atau 2% per bulan.

Kemudian dari pembicaraan serupa dengan salah satu bank syariah yang memiliki produk gadai emas, saya peroleh informasi bahwa biaya yang disebutnya sebagai biaya pemeliharaan ini mencapai Rp 5500/gram/per bulan pada saat harga emas 24 karat Rp 312,000/gram atau 1.76%/bulan.

Besaran biaya di pegadaian yang 2% per bulan atau bank syariah 1.76% ini secara rata-rata menjadi terlalu mahal untuk ngongkosi pembelian emas yang hanya mengalami appresiasi nilai rata-rata 1.46% per tahun dalam sepuluh tahun terakhir. Fluktuasi naik turunnya harga emas bulanan yang sangat tinggi, menambah risiko Anda ketika membiayai pembelian emas Anda dengan uang gadai atau pinjaman dari bank. [amrusahmono.com]

Artikel Terkait: