Hakikat sebuah penikahan adalah mencapai kebahagiaan dari kedua belah pihak. Hubungan yang sehat tak hanya menciptakan keharmonisan, tapi juga membuat mereka yang terlibat di dalamnya menjadi sehat dan terhindar dari stres.
Meski pada kenyataanya menjaga hubungan bukan perkara mudah, apalagi ketika pasangan mendadak terserang virus kesedihan karena sesuatu hal, namun jangan dulu berkecil hati.
Dengan sedikit trik, seulas senyum akan kembali tersungging di bibir pasangan. Apa saja caranya? Berikut ulasannya seperti dirilis Sheknows.
Membuat penyesuaian
Ini bukanlah waktu yang tepat untuk merengek atau bekerja ekstra melakukan hal apapun. Semakin Anda berada di sana dan mendengarkan tanpa dihakimi, maka dia akan lupa kehadiran Anda.
Karenanya, segera buat penyesuaian ketika dia sedang dilanda kesedihan. Dia pun perlu tahu bahwa sebenarnya Anda peduli tentang dia, dan bahwa Anda berada di sana untuknya.
Selalu mendukung
Bersikaplah peka dan mencari tahu kapan dia membutuhkan Anda. Anda tidak perlu harus mengetahui apa yang harus dikatakan atau dilakukan, tapi setidaknya kehadiran Anda akan membuat dia merasa lebih baik.
Kalau pun memberikan masukan, sebaiknya hindari kata yang bertele-tele dan kasar. Tanyakan pula perasaan dia dan bagaimana Anda dapat membantunya.
Beri perspektif baru untuknya
Ingatkan dia tentang semua hal yang harus dia syukuri. Orang yang kurang berbahagia cenderung melupakan apa yang telah mereka capai, dan tidak berfokus pada kesempatan yang hilang, kegagalan masa lalu, dan segala sesuatu yang mereka rasakan senang untuk melakukannya.
Nah, inilah saatnya Anda menyuntikkan spirit untuk dia. Tawarkanlah kekuatan untuknya dan buatlah dirinya tampak menonjol dengan segala yang telah diraihnya. Mungkin untuk saat ini dia tidak akan mendengarkan langsung, tetapi kata-kata Anda akan menjadi bahan pertimbangan untuknya dalam mengambil keputusan.
Jangan berikan tekanan kepadanya
Berikan dia support dari dua arah. Di satu sisi, ide-ide Anda akan dikemukakan dan tidak pernah terlintas dalam pikirannya. Namun di sisi lain, terlalu bersemangat bicara pun akan terdengar seperti ceramah yang membosankan.
Dalam keadaan itu pandai-pandailah untuk mengukur suasana hatinya, dan berilah dia dukungan tentang apa yang harus dilakukan agar dirinya merasa lebih baik.
Ujilah dirinya dengan sesuatu yang sangat sederhana. Jika dia tampak menerima, lanjutkan pendapat Anda padanya. Namun jika dia tidak menerimanya, maka tahan nasihat Anda sementara waktu sampai dia jauh lebih terbuka mendengarkan ide-ide Anda. [source]