Robo-hummingbird ini telah dikembangkan oleh divisi penelitian Pentagon, DARPA. Teknologi yang digunakan oleh burung ini biasa disebut dengan Ultra Aerial Vehicle (UAV) atau Nano Aerial Vehicle (NAV).
Dilansir melalui Wired, Robo-hummingbird ini mampu terbang selama 20 detik saja. Meski waktunya sangat pendek namun hal itu cukup untuk membuktikan keberhasilan penelitian ini. Nantinya riset ini akan menjadi dasar pengembangan robot burung pengintai yang lebih canggih.
DARPA sendiri berhasil mengembangkan robot ini dengan menghabiskan biaya sekira USD2,1 juta, hanya untuk membuat teknologi NAV pada sayap robo-hummingbird, yang kemudian disebut hummingbot 2.0.
"Humming-bot ini hanya berukuran 10 gram dan dapat terbang sepanjang 10 meter per detik, dan bertahan diketinggian 2,5 meter melawan angin," ujar Manjer Program DARPA Todd Hylton.
Hylton menambahkan, burung mata-mata ini dapat dioperasikan di dalam dan di luar gedung. Bahkan saat ia berada di dalam gedung, pengguna dapat mengendalikannya dari luar gedung.