Staf Dinas Kabupaten Kendal Sudoyo mengatakan jika sebelumnya hanya satu desa, kini ada sekira tiga desa di kecamatan yang berbeda.
“Desa Bugangin Kecamatan Kendal Kota, Desa Dempel Rejo Kecamatan Ngampel, dan Desa Blorok Kecamatan Brangsong," kata Sudoyo di sela penyemprotan hama ulat bulu, Rabu (6/4/2011).
Di Desa Bugangin, ulat bulu yang menyerang Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Kendal berjumlah ribuan.
“Ulat tersebut menyerang pohon angsana kali pertama ditemukan, lalu kepala dinas memerintahkan kami menebang pohon itu. Setelah ditebang ulat bulu kemudian seperti pindah ke pohon mangga dan sejumlah bangunan milik Dinas Pemadam Kebakaran," ungkap Muhamad Hafid, anggota Pemadam Kebakaran saat ditemui terpisah.
Selain menebang pohon, petugas juga membakar pohon agar ulat mati. Namun hal ini kemudian dihentikan karena membahayakan.
Staf Dinas Pertanian Bagian Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman dan Pengamat Hama Penyakit, Jumhono membenarkan tentang keberadaan ulat bulu itu.
"Masa atau kondisi cuaca seperti ini sangat menguntungkan bagi serangga, karena mereka akan menghasilkan telur yang jumlahnya semakin banyak. Pada kasus ini kupu-kupu adalah penyebab banyaknya ulat bulu ini," jelas Jumhono saat ditanya mengapa serangan ulat bulu begitu banyak terjadi belakangan ini.
Selain dibakar atau disemprot dengan pestisida dan insektisida, perkembang biakan ulat sebetulnya dapat diminalisir dengan cara alami.
"Kami serahkan saja kepada predator ulat yang akan dengan otomatis memakan ulat. Sayangnya kini banyak burung yang diburu oleh warga, jika ini diteruskan maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Burung pipit atau gereja merupakan burung predator pemakan ulat," tambah Jumhono.
Diharap dengan penanggulangan secara dini ini, maka penyebaran akan dapat diminimalisir.