Turut Berduka atas Ibu Ruyati yang Dihukum Pancung di Arab Saudi - Sebelumnya, turut berduka atas tragedi yang menimpa Ibu Ruyati. TKI asal Bekasi, Jawa Barat yang dihukum pancung di Arab Saudi.
Belum lama ini kita menyaksikan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mendapatkan standing aplause saat berpidato di sidang ILO di Jenewa, Sabtu (18/6) dan kini kita dikejutkan dengan kabar KW asal Bekasi Ruyati yang dieksekusi hukuman mati dengan cara dipancung. Berita yang dirilis oleh web advokasi buruh imgran ini membuat banyak orang yang terhenyak dan terenyuh dan menjadikan berita itu trending topic di tanah air yang banyak dibahas di berbagai media dan forum internet.
Evi Kurniati anak kedua Ruyati kecewa pada pemerintah Indonesia karena lambatnya memperjuangkan orang tuanya di Saudi Arabia. Meningat dirinya sudah berusaha meminta bantuan ke sejumlah instansi terkait namun tak jua mendapatkan jawaban dan bantuan yang pasti.
"Kalo menguntungkan buat negara baru dibilang TKW itu pahlawan Devisa, namun kalo tak menghasilkan apapun, Ibu saya dianggap sampah, Saya kecewa dengan pemerintah," terangnya di hadapan salah satu anggota DPR RI Komisi 10 dari Partai Demokrat Saan Mustofa dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Komisi 3 Rohim Mintaharja yang kebetulan bertandang kerumah duka.
Belum lama ini kita menyaksikan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mendapatkan standing aplause saat berpidato di sidang ILO di Jenewa, Sabtu (18/6) dan kini kita dikejutkan dengan kabar KW asal Bekasi Ruyati yang dieksekusi hukuman mati dengan cara dipancung. Berita yang dirilis oleh web advokasi buruh imgran ini membuat banyak orang yang terhenyak dan terenyuh dan menjadikan berita itu trending topic di tanah air yang banyak dibahas di berbagai media dan forum internet.
Evi Kurniati anak kedua Ruyati kecewa pada pemerintah Indonesia karena lambatnya memperjuangkan orang tuanya di Saudi Arabia. Meningat dirinya sudah berusaha meminta bantuan ke sejumlah instansi terkait namun tak jua mendapatkan jawaban dan bantuan yang pasti.
"Kalo menguntungkan buat negara baru dibilang TKW itu pahlawan Devisa, namun kalo tak menghasilkan apapun, Ibu saya dianggap sampah, Saya kecewa dengan pemerintah," terangnya di hadapan salah satu anggota DPR RI Komisi 10 dari Partai Demokrat Saan Mustofa dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Komisi 3 Rohim Mintaharja yang kebetulan bertandang kerumah duka.