Setiap ejakulasi, spema pria akan keluar sekira 0,5 sendok teh. Jika kurang, itu bisa berarti dia sering ejakulasi, baik akibat berhubungan seks ataupun masturbasi. Atau, bisa juga karena ia mempunyai infeksi atau penyumbatan pada saluran ejakulasi.
Sebagian besar kandungan sperma adalah cairan, tapi sekira 1 persennya adalah cairan kental yang menjadikan warnanya sedikit pekat. Jika Anda melihat spermanya cenderung encer secara konsisten setiap ejakulasi, ia mungkin memiliki jumlah sperma yang sedikit dan akan kesulitan punya anak.
“Adapun rasa sperma pria adalah campuran cairan yang mengandung gula (fruktosa) yang berasal dari vesikula seminalis dan rasa asin yang berasal dari prostat," terang Harry Fisch, MD, urolog sekaligus penulis buku Size Matters.
Jika seorang pria sering berhubungan intim atau masturbasi—setiap hari atau beberapa kali sehari—, dia akan menguras cairan yang mengandung fruktosa tersebut sehingga spermanya akan terasa lebih asin. Jika ia tidak ejakulasi dalam beberapa saat, rasanya akan menjadi manis.
Ukuran testis
Anda dapat mempelajari lebih lanjut soal potensi seksual suami untuk jangka panjang saat celananya ditanggalkan. Periksalah testisnya.
“Masing-masing harus seukuran kenari dan keduanya harus hampir sama, tapi perbedaan kecil masih tergolong normal. Jika salah satu testisnya berukuran jauh lebih kecil, katakanlah seukuran buah cherry, maka itu bendera merah bagi kesuburannya,” kata Dr Fisch, seperti dilansir dari Cosmopolitan.
Sekira 95 persen testis terdiri dari sel-sel yang memproduksi sperma dan 5 persen lainnya terdiri dari sel-sel yang memproduksi testosteron. Jika testisnya lebih kecil, maka produksi sperma juga lebih sedikit.