Polisi menduga kuat pelaku bom bunuh diri di Cirebon adalah Muchamad Syarif. Hal ini menyusul temuan dan berikut keterangan saksi yang telah dihimpun polisi.
Seperti dilansir Tribun News, "Yang sudah di BAP 19 saksi, yang diminta keterangan kurang lebih 25 orang. Saksi-saksi ini termasuk anggota kita yang tahu persis pada saat kejadian itu, yaitu pada saat shalat Jumat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (17/4/2011).
Kendati demikian, Polri mengaku masih menanti hasil identifikasi DNA pelaku bom bunuh diri dengan orang tua si pelaku. Polisi telah meminta DNA yang diduga kuat sebagai orangtua pelaku bom bunuh diri di Mapolrestas Cirebon.
"Sampai saat ini proses (identifikasi) sedang berlangsung. Kita belum bisa mengumumkan hasilnya," ujar Anton.
Menurut Anton, poses identifikasi melalui metode SCI memerlukan waktu tiga hingga 12 hari untuk melihat DNA pelaku bom bunuh diri, dengan orang tuanya.
"Kita tunggu agar proses ini berjalan dengan lancar. Agar dengan ilmu scientific crime investigation (SCI) yang kita punyai benar-benar memastikan jika ini benar-benar Muchamad
Syarif," imbuhnya.
Seperti dilansir Tribun News, "Yang sudah di BAP 19 saksi, yang diminta keterangan kurang lebih 25 orang. Saksi-saksi ini termasuk anggota kita yang tahu persis pada saat kejadian itu, yaitu pada saat shalat Jumat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (17/4/2011).
Kendati demikian, Polri mengaku masih menanti hasil identifikasi DNA pelaku bom bunuh diri dengan orang tua si pelaku. Polisi telah meminta DNA yang diduga kuat sebagai orangtua pelaku bom bunuh diri di Mapolrestas Cirebon.
"Sampai saat ini proses (identifikasi) sedang berlangsung. Kita belum bisa mengumumkan hasilnya," ujar Anton.
Menurut Anton, poses identifikasi melalui metode SCI memerlukan waktu tiga hingga 12 hari untuk melihat DNA pelaku bom bunuh diri, dengan orang tuanya.
"Kita tunggu agar proses ini berjalan dengan lancar. Agar dengan ilmu scientific crime investigation (SCI) yang kita punyai benar-benar memastikan jika ini benar-benar Muchamad
Syarif," imbuhnya.