Penggerebekan pasangan mesum itu terjadi Rabu (25/5) siang pukul 14.00 Wita, kemarin. Razia di bawah arahan Sekretaris Camat Balikpapan Tengah Drs Masrani, dengan sasaran tempat penginapan, pondokan, bensin eceran PKL dan hotel.
Razia diikuti oleh Kelurahan Mekar Sari, Gunung Sari Ulu (GSU), Gunung Sari Ilir (GSI), Sumber Rejo, Karang Rejo dan Karang Jati. “Razia sebenarnya melibatkan beberapa satuan baik dari satpol PP, PPNS, Koramil Utara/Tengah, polisi dari Polsek dan Polresta,” tegas Masrani.
Razia dibagi menjadi dua tim satu tim untuk wilayah GSU, Karang Rejo dan Sumber Rejo. “ Sebenarnya bertujuan untuk mengecek KTP baik para penghuni pondokan dan izin kepemilikan rumah pondokan,” tegas PPNS GSU, Asmarian.
Ia menjelaskan razia dimulai di wilayah Gunung Malang dengan sasaran salah satu hotel yaitu Mentari. “Karena menurut beberapa laporan warga hotel tersebut kerap dijadikan tempat esek – esek baik bagi kalangan pelajar maupun PSK dan sudah beberapa kali diperingatan baik melalui kelurahan maupun pada saat razia gabungan lainnya,” ujar Asmarian.
Sesampainya di hotel Mentari baik anggota satpol PP, pegawai Kelurahan GSU dan polisi serta anggota Koramil Tengah/Utara langsung melakukan penyisiran di setiap kamar. “Dalam penyisiran dihotel tersebut terjaring 3 pasangan yang sedang melakukan adegan syur di dalam kamar hotel dan salah satunya pelajar,” imbuhnya.
Oleh petugas ketiga pasangan tadi disuruh keluar dan berkumpul di lobi hotel dengan membawa sertakan kartu tanda penduduknya. “Bagi yang memiliki KTP luar Balikpapan kita tahan dan diharapkan pada hari Kamis (26/5) hari ini dapat dating ke Kecamatan untuk diberikan pengarahan,” ujar Asmarian.
Dengan dijadikannya hotel Mentari sebagai hotel yang bebas untuk melakukan esek-esek membuat keprihatinan Lurah GSU Susarno. “Bagaimana Balikpapan bisa dikatakan Madinatul Iman kalau tersediannya fasilitas Hotel yang dipergunakan untuk esek-esek,” urainya.
Kegiatan razia di Hotel Mentari sendiri menjadi tontonan warga sekitar tak sedikit warga sekitar mendukung kegiatan razia yang dilakukan di Hotel Mentari. “ Uhh… nggak usah heran mas di hotel itu sudah terlalu sering dibooking baik oleh pasangan pelajar maupun PSK,” tegas beberapa warga sekitar.
Razia berlanjut di rumah kos-kosan yang terletak di wilayah GSU juga disana banyaknya penghuni kos tidak memiliki KTP Balikpapan. “ Ternyata banyak juga kos-kosan yang bebas baik pria dan perempuan gabung satu atap, wah…wah… koko pemilik kos tersebut nggak pernah melapor ke Kelurahan dengan data yang akurat,” terang Asmarian.
Ternyata setelah diselidiki banyak sekali penghuni kos-kosan baik perempuan gabung dengan pria. “ Mana penampilan mereka seksi dan tak sedikit di beberapa bagian tubuhnya terdapat tato dengan rambut pirang, dasar edan,” celoteh beberapa orang yang mengikuti razia.
Banyaknya juga menurut Asmarian para penghuni kos yang tidak memiliki KTP Balikpapan. “Sebanyak 30 KTP yang terjaring dan ditahan oleh kasi trantib dan lh Kecamatan Balteng, diharapkan bagi KTP-nya yang ditahan dapat mengahadap di Kecamatan,” tutur Asmarian.
Sementara Kasi Trantib dan LH Muji U Subowo mengatakan dengan adanya razia KTP dapat memberikan efek jera bagi siapa saja yang tidak mengikuti aturan yang berlaku. “ Paling tidak dapat sadar dalam hal administrasi dengan mengurus KTP dan adanya ijin rumah pondokan,” tutupnya. [source]