
Ribuan ikan mabuk mengapung memenuhi Kali Porong, Sidoarjo. Banyaknya ikan yang hampir mati diduga teracuni limbah itu membawa berkah bagi warga. Ratusan warga berbondong-bondong datang ke Kali Porong untuk 'panen' ikan.
"Setiap musim kemarau dengan debit sungai yang dangkal seperti ini, pasti ada ikan yang mabuk. Sepertinya ikan itu mabuk karena limbah," kata salah satu warga Gempol, Agus, kepada detiksurabaya.com, Sabtu (6/8/2011).
Agus mengatakan fenomena ikan mabuk itu dimulai sejak Kamis (4/8/2011) lalu. Hingga tadi malam dan pagi ini masih banyak ikan yang mabuk. Justru tadi malam ikan yang mabuk lebih banyak daripada hari-hari kemarin. Untuk besok, mungkin saja masih ada ikan yang mabuk.
"Anehnya ikan yang mabuk adanya pada malam saja. Pada siang hari tidak ada," tambah Agus.
Dengan peralatan sederhana seperti jaring kecil, warga memenuhi pinggir Kali Porong untuk mendapatkan ikan. Mereka cukup menjaring saja ikan yang mengambang itu. Bahkan ada juga warga yang terjun masuk sungai menggunakan pelampung ban karet. Bagi yang punya perahu, mereka menggunakannya untuk menuju ke tengah sungai. Dengan perahu, hasil tangkapan ikan justru lebih banyak.
Nasib baik dialami Joni, warga Krembung. Bermodal jaring kecil, Jono mendapat banyak sekali ikan yang ditangkapnya di bawah jembatan kereta Kali Porong. Ikan hasil tangkapannya sempat ia jual dan laku Rp 250 ribu. Meski sudah menjual banyak ikan, Joni masih membawa satu karung ikan untuk dibawa pulang.
"Ikan ini akan saya bagi-bagi ke tetangga," ujar Joni.
Warga yang tak mencari ikan memang bisa membeli ikan dari mereka yang mencari. Warga yang membeli juga merasa senang karena ikan yang dijual harganya sangat murah dengan ukuran ikan yang cukup besar, besarnya hingga betis orang dewasa. 1 kg ikan paling berisi 2 ekor ikan. Mayoritas ikan yang ditangkap adalah ikan tawes, mujair dan patin.
"Saya beli 15 ribu dapat 8 ikan. Murah kan," tukas Ardi, salah satu warga.
Sementara salah satu petugas Dinas Pengairan Sidoarjo, Ismuji, mengatakan besar kemungkinan ikan yang mabuk itu terkena limbah. Tetapi Ismuji belum mengetahui limbah mana yang meracuni kan tersebut.
"Pihak Jasa Tirta juga belum melakukan penelitian," kata Ismuji.
(iwd/fat)
"Setiap musim kemarau dengan debit sungai yang dangkal seperti ini, pasti ada ikan yang mabuk. Sepertinya ikan itu mabuk karena limbah," kata salah satu warga Gempol, Agus, kepada detiksurabaya.com, Sabtu (6/8/2011).
Agus mengatakan fenomena ikan mabuk itu dimulai sejak Kamis (4/8/2011) lalu. Hingga tadi malam dan pagi ini masih banyak ikan yang mabuk. Justru tadi malam ikan yang mabuk lebih banyak daripada hari-hari kemarin. Untuk besok, mungkin saja masih ada ikan yang mabuk.
"Anehnya ikan yang mabuk adanya pada malam saja. Pada siang hari tidak ada," tambah Agus.
Dengan peralatan sederhana seperti jaring kecil, warga memenuhi pinggir Kali Porong untuk mendapatkan ikan. Mereka cukup menjaring saja ikan yang mengambang itu. Bahkan ada juga warga yang terjun masuk sungai menggunakan pelampung ban karet. Bagi yang punya perahu, mereka menggunakannya untuk menuju ke tengah sungai. Dengan perahu, hasil tangkapan ikan justru lebih banyak.
Nasib baik dialami Joni, warga Krembung. Bermodal jaring kecil, Jono mendapat banyak sekali ikan yang ditangkapnya di bawah jembatan kereta Kali Porong. Ikan hasil tangkapannya sempat ia jual dan laku Rp 250 ribu. Meski sudah menjual banyak ikan, Joni masih membawa satu karung ikan untuk dibawa pulang.
"Ikan ini akan saya bagi-bagi ke tetangga," ujar Joni.
Warga yang tak mencari ikan memang bisa membeli ikan dari mereka yang mencari. Warga yang membeli juga merasa senang karena ikan yang dijual harganya sangat murah dengan ukuran ikan yang cukup besar, besarnya hingga betis orang dewasa. 1 kg ikan paling berisi 2 ekor ikan. Mayoritas ikan yang ditangkap adalah ikan tawes, mujair dan patin.
"Saya beli 15 ribu dapat 8 ikan. Murah kan," tukas Ardi, salah satu warga.
Sementara salah satu petugas Dinas Pengairan Sidoarjo, Ismuji, mengatakan besar kemungkinan ikan yang mabuk itu terkena limbah. Tetapi Ismuji belum mengetahui limbah mana yang meracuni kan tersebut.
"Pihak Jasa Tirta juga belum melakukan penelitian," kata Ismuji.
(iwd/fat)
sumber :http://surabaya.detik.com/read/2011/08/06/101530/1697902/475/ratusan-warga-panen-ikan-mabuk-di-kali-porong?y991101465
Artikel Terkait:
fakta terunik
- [RENUNGAN] The Power of Ten | Seberapa Besarkah Kita di Dunia?
- ~ Tiap Tahun Pegowes Kurangi 9 Juta Kg Emisi CO2 ~
- BOSAN HIDUP biasa-biasa? Ingin terbang?
- 10 Ide bisnis gila yang membuat penggagasnya menjadi milyuner
- Tips Cerdas Mengendalikan Emosi Saat Berpuasa
- Pernikahan Lesbian di Sebuah Klub Malam
- Pemecahan Rekor Dunia Hula Hoop di Taiwan
- Aksi Solidaritas Kanker Kepada Presiden Venezuela
- Brasil Juara Piala Dunia U-20
- Pameran 'The Art Motorcycle: Tribute to Nur Kholis'
- Laura Dekker, Pelaut Termuda di Dunia
- Foto Aneh Tapi Nyata (Durian Isinya Durian Lagi)
- Anak Kecil Paling Beruntung! Kepala dielus Pak SBY
- Gambar diam yang bergerak sendiri, buktikan
- Melihat Gokilnya Tentara Kalau Sedang Iseng
- Poster kreatif WWF melawan Global Warming
- 7 Binatang paling lambat di dunia
- Kota Container yang Unik Di Mexico
- Jenis-Jenis Petir Berbahaya yang Harus Diketahui
- Daftar Perang Besar Umat Islam Sejak Jaman Rasulullah
- Body paint--- Keren gan >>>>>>>>>>>>>>>>
- [ngakak] kartun-apa jadinya klo orang kota ke desa
- Inilah Alasan di Indonesia banyak pake Sepeda Fixie
- Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW
- Mobil Ter-Murah Seharga Rp 13 Juta