Tubeza mengawali kalimat dalam pemberitaan tersebut dengan mengimbau. “Jika Anda seorang wanita Filipina mengharapkan untuk berlibur ke Bali secara menyenangkan, maka berhati-hatilah."
Selanjutnya, Tubeza menjelaskan bahwa peristiwa tak manusiawi menimpa dua wanita asal Filipina. Petugas Imigrasi Ngurah Rai memeriksa keduanya dengan cara diminta telanjang. Bukan hanya itu, para petugas tersebut menyentuh bagian terlarang dua wanita Filipina tersebut.
Menariknya, sekalipun dalam pemeriksaan awal melalui mesin pemindai tubuh tidak ada tanda-tanda yang mencurigai jika keduanya membawa narkoba, petugas tetap menggiring mereka ke ruang khusus pemeriksaan. Setelah hasilnya nihil, kedua wanita tersebut protes. Namun oleh petugas dinyatakan jika hal itu sudah sesuai prosedur, sembari menyebutkan jika keduanya adalah wanita cantik.
ANN juga menjelaskan bahwa kejadian tersebut bukan pertama yang menimpa turis perempuan dari Filipina. Sebelumnya, seorang wanita Filipina juga mengalami nasib yang sama yakni sekitar April 2011. Modusnya sama, disuruh telanjang di ruang gelap.
Serentetan kejadian ini telah menimbulkan trauma mendalam bagi wisatawan Filipina yang hendak datang ke Bali. Para korban mengadukan hal tersebut ke Deplu Filipina. Kejadian ini sedang ditangani oleh Departemen Luar Negeri Filipina.
"Filipina dan Indonesia bersahabat secara mendalam dan hangat. Perilaku tidak profesional dan tidak etis dari beberapa agen imigrasi di Bali terhadap wisatawan Filipina harus segera diperbaiki karena berbau profil ras atau etnis, sesuatu yang tak terduga dari seorang sahabat sejati seperti Indonesia," kata ANN mengutip pernyataan seorang pejabat Deplu Fhilipina, setelah menerima pengaduan tersebut.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Ngurah Rai, Felix, saat dikonfirmasi soal ini membenarkan bahwa ada turis Filipina yang ditelanjangi. Namun ia menjelaskan, pemeriksaan tersebut sudah sesuai standar. “Hasil pemeriksaan melalui alat, petugas mencurigai ada benda asing. Makanya kami bawa ke ruangan tertutup. Dijamin tidak ada kamera, dan yang menggeledah itu petugas wanita,” ujarnya, Kamis 9 Juni 2011.
Saat ditanya keluhan ditelanjangi, Felix menegaskan bahwa cara itu sesuai dengan prosedur. Imigrasi Ngurah Rai tidak mau kecolongan untuk yang kesekian kalinya. Banyak pengedar narkoba yang masuk ke Bali dengan cara menelan, menyimpannya dalam kemaluan dan modus lainnya.
Saat itu petugas juga sudah menjelaskan prosedur tersebut dan yang bersangkutan tidak keberatan. Terkait dengan tidak ditemukan barang bukti dalam tubuh wisatawan asal Fhilipina tersebut, Felix mengaku ini sudah konsekuensi pemeriksaan.
Pengalaman sebelumnya membuktikan banyak sekali wanita asal Fhilipina yang memasok narkoba ke Bali dengan modus yang sama. Apalagi, sebelum ke Bali, penumpang yang bersangkutan transit di Thailand. "Ini akan menimbulkan kecurigaan yang besar," kata Felix. [source]