Kulit Bersisik Pada Rohim Hanya Terjadi 1:300 Ribu Bayi


http://images.detik.com/content/2011/08/05/475/bocah-bersisik.D.jpg

Kulit bersisik yang terjadi pada Rohim Wahyu bayi berusia 3,5 tahun dapat dibilang langka. Karena, penyakit kulit ini hanya menimpa 1 dari 300 ribu kasus kelahiran bayi. Penyebab penyakit ini dipastikan karena adanya kelainan genetik yang dibawa dari salah satu orang tuanya.

Haryudi AC, SpAK, salah satu tenaga medis di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang mengungkapkan, jenis penyakit yang dialami putra pasangan Waryono (35) dan Sulistyowati (26) ini disebut Colodion Baby, yaitu salah satu jenis penyakit kulit.

"Namanya Colodion Baby, salah jenis penyakit kulit karena kelainan genetik," katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (5/8/2011).

Ia menambahkan, secara pasti kelainan genetik itu dibawa dari salah satu orang tua bayi tinggal di Dusun Bocok, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang itu. Turun temurun kelainan ini juga menimpa pada anggota keluarga sebelumnya. "Bisa dibawa dari ayah atau ibunya," imbuhnya.

Ditanya kemungkinan kasus sama menimpa adik Rohim nantinya, dokter spesialis anak ini memperkirakan 25 persen kasus tersebut bisa saja terjadi. "Kemungkinan 25 persen bisa menimpa adik dari bayi itu," ujarnya. Meski demikia, lanjut dia, penyakit itu sulit untuk disembuhkan dan bakal dibawa sepanjang hidup dari Rohim.

Hanya saja beberapa langkah dapat dijalani guna mengantisipasi penyakit itu kambuh atau lebih parah, yaitu dengan menjaga kondisi suhu pada balita itu.

Orang tua sangat berperan penting melakukan tindakan tersebut. "Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga suhu badan bayi itu," akunya.

Hingga kini orang tua Rohim tengah berjuang untuk mendapatkan jaminan kesehatan daerah dengan meminta rekomendasi dari pemerintah desa, harapannya bayi itu segera dapat dibawa ke RSSA Malang guna dilakukan penanganan medis.

Seperti diberitakan, Rohim Wahyu, bocah berusia 3,5 tahun ini mengalami penyakit yang membuatnya tumbuh berbeda dengan balita lainnya. Putra pasangan Waryono (35) dan Sulistyowati (26), ini nyaris sekujur di tubuhnya bersisik. Diduga sisik pada kulit balita ini akibat pigmen kulit yang rusak.

Namun, penyakit bocah asal Dusun Bocok RT03/RW02, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, ini belum diketahui pasti penyebabnya. Pasalnya, penyakit yang dialami Rohim tak pernah mendapatkan penanganan serius.


(bdh/bdh)


sumber :http://surabaya.detik.com/read/2011/08/05/125032/1697305/475/kulit-bersisik-pada
Baca Lebih Lanjut Kategori:


Ratusan Warga Panen Ikan Mabuk di Kali Porong


http://images.detik.com/content/2011/08/06/475/ikan-mabuk--D.jpg

Ribuan ikan mabuk mengapung memenuhi Kali Porong, Sidoarjo. Banyaknya ikan yang hampir mati diduga teracuni limbah itu membawa berkah bagi warga. Ratusan warga berbondong-bondong datang ke Kali Porong untuk 'panen' ikan.

"Setiap musim kemarau dengan debit sungai yang dangkal seperti ini, pasti ada ikan yang mabuk. Sepertinya ikan itu mabuk karena limbah," kata salah satu warga Gempol, Agus, kepada detiksurabaya.com, Sabtu (6/8/2011).

Agus mengatakan fenomena ikan mabuk itu dimulai sejak Kamis (4/8/2011) lalu. Hingga tadi malam dan pagi ini masih banyak ikan yang mabuk. Justru tadi malam ikan yang mabuk lebih banyak daripada hari-hari kemarin. Untuk besok, mungkin saja masih ada ikan yang mabuk.

"Anehnya ikan yang mabuk adanya pada malam saja. Pada siang hari tidak ada," tambah Agus.

Dengan peralatan sederhana seperti jaring kecil, warga memenuhi pinggir Kali Porong untuk mendapatkan ikan. Mereka cukup menjaring saja ikan yang mengambang itu. Bahkan ada juga warga yang terjun masuk sungai menggunakan pelampung ban karet. Bagi yang punya perahu, mereka menggunakannya untuk menuju ke tengah sungai. Dengan perahu, hasil tangkapan ikan justru lebih banyak.

Nasib baik dialami Joni, warga Krembung. Bermodal jaring kecil, Jono mendapat banyak sekali ikan yang ditangkapnya di bawah jembatan kereta Kali Porong. Ikan hasil tangkapannya sempat ia jual dan laku Rp 250 ribu. Meski sudah menjual banyak ikan, Joni masih membawa satu karung ikan untuk dibawa pulang.

"Ikan ini akan saya bagi-bagi ke tetangga," ujar Joni.

Warga yang tak mencari ikan memang bisa membeli ikan dari mereka yang mencari. Warga yang membeli juga merasa senang karena ikan yang dijual harganya sangat murah dengan ukuran ikan yang cukup besar, besarnya hingga betis orang dewasa. 1 kg ikan paling berisi 2 ekor ikan. Mayoritas ikan yang ditangkap adalah ikan tawes, mujair dan patin.

"Saya beli 15 ribu dapat 8 ikan. Murah kan," tukas Ardi, salah satu warga.

Sementara salah satu petugas Dinas Pengairan Sidoarjo, Ismuji, mengatakan besar kemungkinan ikan yang mabuk itu terkena limbah. Tetapi Ismuji belum mengetahui limbah mana yang meracuni kan tersebut.

"Pihak Jasa Tirta juga belum melakukan penelitian," kata Ismuji.

(iwd/fat)



sumber :http://surabaya.detik.com/read/2011/08/06/101530/1697902/475/ratusan-warga-panen-ikan-mabuk-di-kali-porong?y991101465
Baca Lebih Lanjut Kategori: