Artikel ini berkaitan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-66 (17 Agustus 2011) yang besok akan diperingati segenap elemen tumpah darah Indonesia. Berbicara soal bendera merah putih, ditinjau dari segi sejarah, kedua warna bendera tersebut sejak dulu mengandung makna suci. Warna merah mirip warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Berbagai macam latar belakang sejarah, mewarnai pemilihan merah-putih sebagai Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut 5 fakta sejarah terkait Merah Putih di jaman dahulu:
1. Jaman Majapahit
Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
2. Jaman Sisingamangaraja IX
Bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
3. Jaman Perang Aceh
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang–pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
4. Jaman Kerajaan Bugis Bone
Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.
5. Jaman Pangeran Diponegoro
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna tersebut secara terus menerus dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan. Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan Republik Indonesia diumumkan. [unikny.com]
1. Jaman Majapahit
Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
2. Jaman Sisingamangaraja IX
Bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
3. Jaman Perang Aceh
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang–pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
4. Jaman Kerajaan Bugis Bone
Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.
5. Jaman Pangeran Diponegoro
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna tersebut secara terus menerus dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan. Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan Republik Indonesia diumumkan. [unikny.com]
Source. faktabukanopini.blogspot.com
Artikel Terkait:
Cerita
Aneh
- Orang orang Yang Paling Susah Dibunuh Di Dunia
- Foto Dan Video Panggung Konser Ambruk Dan Menewaskan 4 Penonton
- Foto: Boneka Boneka Paling Menyeramkan yang Pernah di Buat [full pic]
- Botol Unik Yang Dapat Digunakan Mengirim SMS Dan Menelepon
- Surat Untuk Bunda Dari Bayi Yang di Aborsi
- Cinta Menurut Para Ahli
- 6 Kali Percobaan Pembunuhan Pada Soekarno
- Nano-Origami: Seni Melipat Kertas Dengan Ukuran Super Kecil
- Foto Foto Menakjubkan Tanpa Rekayasa Photoshop
- Inilah Proyek Google Yang Gagal Total
- Benarkah Indonesia Sudah Merdeka
- Inilah Pengemis Yang Berprofesi Sebagai Hacker
- Aneh, Pria Ini Biarkan Putrinya Dipatuk Ular
- Hari Senin Karyawati Wajib Pakai Rok Mini Kamis Tanpa BH
- Ali Yakubov Bayi Asal Rusia Bertuliskan Ayat Al-Qur'an di Tubuhnya
- Ali Yakubov Bayi Asal Rusia Bertuliskan Ayat Al-Qur'an di Tubuhnya
- Selama 7 Bulan Wanita Pakistan Ini Mengandung Seekor Ular
- Selama 7 Bulan Wanita Pakistan Ini Mengandung Seekor Ular
- Komputer Jadi Penghulu Pernikahan Miguel Hanson - Diana Wesley
- Komputer Jadi Penghulu Pernikahan Miguel Hanson - Diana Wesley
- Akshat Bayi Miliki 34 Jari Pecahkan Guinness World Records
- Akshat Bayi Miliki 34 Jari Pecahkan Guinness World Records
- Wanita Ini Memiliki Puting Susu Payudara Ketiga di Telapak Kaki
- Penyakit Aneh Kulit Tubuh Mengeras Seperti Kayu