Jenis Pekerjaan Yang Dapat Merusak Paru-Paru


Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh manusia pastilah memiliki risiko terhadap kesehatan, tidak terkecuali kesehatan paru-paru.

Seperti dikutip dari Health, pada 2008, Departemen Tenaga Kerja di Amerika Serikat memperkirakan hampir dari 23.000 pekerjaan mengidap penyakit yang berhubungan dengan paru-paru. Ironisnya, lebih dari 16.000 orang meninggal dunia dari penyakit itu setiap tahunnya,

Jenis Pekerjaan Yang Dapat Merusak Paru-Paru
Walaupun menurut Kepala UCLA Occupation and Environmental, and Medicine DivisionProfesor Philip Harber, MD, sebagian besar jenis penyakit paru-paru akibat pekerjaan bisa dicegah, langkah-langkah sederhana dalam pengendalian bisa mengurangi paparan dan resiko.

Berikut beberapa pekerjaan yang ditengarai membahayakan kesehatan paru-paru.

Manufaktur

Pekerja pabrik bisa terkena debu, bahan kimia dan juga gas yang dapat meningkatkan risiko PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Bahan kimia tertentu seperti perasa diacetyl yang digunakan dalam microwave popcorn, pabrik anggur dan makanan bisa menyebabkan penyakit yang merusak yaitu bronchiolitis obliterans.

Langkah sederhana seperti memakai masker saat menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya bisa mengurangi risiko.

Konstruksi

Pekerja bisa menghirup debu dari kegiatan pembongkaran atau renovasi yang berisiko terkena kanker paru-paru, mesothelioma dan asbestos, yaitu suatu penyakit yang menyebabkan jaringan parut dan kaku di paru-paru.

Untuk itu diperlukan pakaian pelindung termasuk respirator (masker khusus) saat bekerja di sekitar bangunan dan menghindari rokok.

Pekerja transportasi

Supir truk, angkutan umum dan orang-orang yang bertugas di bagian bongkar muat berisiko terkena PPOK. Kondisi ini akibat seringnya terkena polusi udara dari kendaraan bermotor terutama knalpot diesel.

Pertambangan

Para penambang berisiko tinggi terhadap sejumlah penyakit paru-paru seperti PPOK (akibat paparan debu) dan juga silicosis (penyakit bekas luka di paru-paru akibat airbone silica).

Sedangkan penambang batu bara berisiko terkena penyakit paru yang disebut pneumokoniosis (paru-paru hitam). Penyakit ini merupakan investasi jangka panjang, karenanya penggunaan masker yang bisa menyaring debu dengan baik, bisa membantu.

Petugas pemadam kebakaran

Petugas pemadam kebakaran berisiko menghirup asap dan berbagai bahan kimia yang mungkin ada di dalam gedung yang terbakar. Paparan bahan beracun dan asbes adalah risiko yang sering terjadi setelah api padam.

Untuk itu alat pelindung pernapasan harus selalu digunakan pada semua tahap pemadaman kebakaran, termasuk saat petugas menyisir puing-puing untuk memastikan api tidak menyala lagi.

Industri otomotif

Pekerja otomotif khususnya bagian yang memperbaiki bodi mobil sangat berisiko mengalami asma. Hal ini karena produk cat semprot seperti isocyanate dan polyurethane bisa menimbulkan iritasi kulit, alergi, sesak napas dan menyebabkan kesulitan bernapas yang parah.

Penggunaan respirator, sarung tangan, kacamata dan ventilasi yang baik, sangat membantu.Semoga menambah wawasan kita


Artikel Terkait: