Dengan teknologi ini, Anda bisa mendesain sepeda sesuai kebutuhan Anda di komputer. Setelah itu, dengan menggunakan sebuah program, desain tersebut dapat langsung dicetak di sebuah mesin pencetak yang dihubungkan ke komputer. Bahan-bahan dasar, seperti bubuk nilon, karbon-plastik, dan material berbahan metal (aluminium, stainless stell, titanium) dimasukkan ke dalam mesin pencetak dan proses pencetakan pun dimulai. Desain yang dibuat dalam bentuk 3D akan dibagi ke dalam berbagai layer 2D. Setelah itu, sinar laser akan “membagi” material ke dalam berbagai bagian dan mencetak layer per layer. Proses produksi ini menggunakan material sebanyak sepersepuluh dari material yang dibutuhkan untuk produksi tradisional (tentunya ini akan mengurangi limbah pembuangan). Teknologi ini nantinya juga dapat digunakan di industri penerbangan, motor, dan arsitektur.
EADS melihat bahwa teknologi ini berpotensi untuk memproduksi dengan cepat dan murah. Selain itu, produksi menggunakan ALM dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti perkantoran, pertokoan, rumah, atau bahkan lokasi terpelosok. EADS optimis teknologi ini akan menjadi bentuk revolusi di bidang perindustrian.
Salah satu ahli EADS, Andy Hawkins, mengatakan bahwa ALM merupakan teknologi yang sangat mungkin untuk berkembang di masa depan. Keunikan teknologi ini adalah di bentuk desain yang tidak memerlukan biaya tambahan—sesulit apa pun bentuknya—karena laser yang digunakan dapat menciptakan bentuk apa pun sesuai keinginan. Sekadar informasi, roda bergigi delapan yang digunakan sepeda ini diambil dari desain baling-baling Airbus A400M (penamaan sepeda ini juga menggunakan bentuk yang sama dengan Airbus, perusahaan EADS pertama yang menggunakan teknologi ini). [jagatreview.com]