Buncul tangkapan Jamil pun menjadi tontonan warga. Bahkan ratusan warga berdesakan ingin melihat dari dekat makhluk halus yang disimpan di Gedung Olahraga (GOR) Desa Pamijahan. Tidak sedikit warga yang berebut mengambil gambar mahluk berbentuk aneh tersebut.
Buncul pertama kali ditemukan di Sungai Soka oleh Jamil (27) warga Blok Desa, RT 07/02 Desa Pamijahan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Keberadaan siluman berambut panjang yang biasa menghuni air di Sungai Soka sudah diketahui warga sejak puluhan tahun lalu. Namun sejauh itu belum ada yang berani menangkap.
“Selama ini memang banyak warga yang mengaku pernah melihat makhluk halus tersebut, tapi baru Jamil yang berhasil menangkap,” kata Mulyana (50) warga Pamijahan, Senin (17/1/2011).
Oleh warga, pria tuna rungu ini dikenal sebagai orang pintar. Jamil berhasil menangkap buncul pada Senin subuh, kemarin. Makhluk halus yang ditangkap Jamil wajahnya seperti kera, ukurannya kecil, berwarna hitam, berambut panjang, memiliki dua tangan berkuku tajam, bergigi putih tajam, memiliki taring. Saat pertama kali ditemukan, makhluk tersebut masih hidup dan dimasukkan dalam akuarium serta ditaburi kembang tujuh rupa.
“Waktu pertama ditemukan ukurannya masih besar tapi kemudian semakin mengecil,” ungkap Didi, rekan Jamil yang mengaku ikut memburu buncul tersebut.
Menurutnya, mahluk itu sengaja tidak diberi air atau diletakkan di atas tanah karena dikhawatirkan akan hidup dan ukurannya bertambah besar.
Informasi yang berhasil dihimpun, penangkapan Buncul berawal dari penuturan seorang warga yang mengaku rambutnya pernah ditarik makhluk halus saat mandi di Sungai Soka.
Cerita salah seorang warga tersebut rupanya membuat Jamil penasaran, hingga pada Minggu 16 Januari malam sekira pukul 20.00 WIB dia dan teman-temannya pergi ke Sungai Soka untuk menangkap Buncul.
Setelah melakukan ritual, dia berhasil menemukan sepasang buncul di sela-sela batu cadas. “Kami hanya berhasil menangkap Buncul laki-laki yang ada kumisnya. Sementara buncul perempuan berhasil kabur,” ucap Didi.
Menurutnya, mahluk itu baru bisa ditangkap pada sekira pukul 00.00 WIB setelah air dikuras dan lumpur digali hingga kedalaman 50 sentimeter.
Untuk bisa melihat makhluk tersebut warga terlebih dahulu membayar karcis Rp1.000.