Benci Fisika? Jangan Masuk Teknik Kimia!!!


Jika pembaca cukup jeli dalam menganalisa judul tersebut, pasti akan menemukan kejanggalan, yang dibenci adalah Fisika tetapi justru masuk Teknik Kimia yang dilarang. Yaaph! Memang, secara nama, Teknik Kimia atau chemical engineering berarti bidang teknik yang hanya mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan Kimia bukan Fisika.

Mungkin nama bidang teknik ini telah banyak mengecoh sekian banyak calon insinyur, yang notabene gemar dan jago pelajaran Kimia selama bersekolah di SMA. Saya juga bingung entah dasar apa para profesinal pendidikan menamainya demikian. Karena menurut saya sebagai seorang sarjana Teknik Kimia, selama empat tahun berkuliah justru kemampuan Fisika yang sangat dituntut untuk dikembangkan.

Sebenarnya saya lebih suka nama Teknik Kimia diganti menjadi plant design and process engineering, karena memang secara umum pelajaran di Teknik Kimia lebih menekankan kepada bagaimana sebuah plant atau pabrik dibangun mulai dari nol hingga dapat menghasilkan profit yang maksimal dengan menggunakan prinsip-prinsip Ekonomi dan Fisika pada dasarnya.

Teknik Kimia merupakan bidang penjurusan yang sangat kompleks karena juga melibatkan berbagai macam bidang disiplin ilmu lainya seperti hal Ekonomi, Mikrobiologi, Nano Teknologi, dan Pengetahuan Lingkungan. Walaupun dasarnya Fisika, bukan berarti Ilmu Kimia tidak berguna tetapi hanya sebagai pelengkap dalam sebuah desain awal proses. 

Banyak orang beranggapan bahwa Teknik Kimia adalah bidang studi keilmuan Kimia murni (MIPA). Sebenarnya sangat berbeda, secara dasar bidang Kimia murni mempelajari mekanisme tentang terjadinya sebuah reaksi, bagaimana bahan baku bisa menjadi suatu produk yang berguna tanpa mempedulikan bagaimana memproduksi secara masal atau skala besar dengan memperhatikan aspek-aspek Ekonomi, lingkungan dan peralatanya. Di sinilah Teknik Kimia memainkan peranya.
.
“Teknik Kimia mempelajari, bagaimana sebuah pabrik berdiri, berproduksi, dan teruji kelayakanya untuk menghasilkan profit yang maksimal.”

Ada beberapa bidang studi pokok yang wajib dikuasi secara konsep bagi insinyur Teknik Kimia, seperti hal nya:

1.Thermodinamika Teknik Kimia

Pada bidang studi ini akan ditekankan konsep mengenai kesetimbangan massa dan energi pada suatu proses produksi dan juga akan dilanjutkan dengan bagaimana kesetimbagan antara fase uap liquid, atau solid suatu zat Kimia yang terjadi pada suatu kondisi temperatur, tekanan, dan komposisi zat Kimia itu sendiri.

2.Teknik Reaksi Kimia

Merupakan bidang studi yang paling unik dan tidak dimiliki oleh bidang teknik lainya. Karena mempelajari bagaimana mendesain sebuah reaktor produksi. Kata reaktor berarti sebuah jantung pada sebuah pabrik Kimia tempat reaksi perubahan bahan baku menjadi produk terjadi. Disini akan dipelajari tentang kinetika reaksi dan apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan mekanisme reaksi tersebut. Pengetahuan ini juga mencakup perhitungan jenis reaktor, volume reaktor, jenis mixer, temperatur, dan tekanan operasi. 

3.Operasi Teknik Kimia

Bidang ini kebanyakan mempelajari apa saja jenis alat-alat penunjang produksi utama yang digunakan untuk memproses bahan baku dengan mempertimbangkan jenis, sifat, dan kondisi tekanan, temperatur, komposis bahan baku itu sendiri dan bagaimana mekanisme alat-alat proses  tersebut bekerja sama untuk mengubah menjadi produk. Seperti hal nya jaringan penukar panas (Heat Exchangers), Kolom Distilasi, Kolom Absorbsi, Pompa, Rotary Dryer, dll. Secara umum alat-alat tersebut berperan sebagai asisten alat proses utama (Reaktor) untuk menyediakan segala sesuatu persyaratan yang dibutuhkanya seperti hal nya laju aliran, ukuran partikel, komposisi Kimia, kecepatan aliran, temperatur, dan tekanan.

Secara lapangan pekerjaan, para sarjana Teknik Kimia tergolong cukup fleksibel karena juga dapat bekerja pada dunia Oil and Gas, Pengolahan atau Pertambangan Logam, Perbankan, Otomotif, Konsultan Lingkungan Hidup, dll.

Karena pada masa pendidikan para insinyur Teknik Kimia dilatih untuk memiliki kemampuan yang beragam dari baik segi teknis hingga manajement atau lebih tepatnya dituntut untuk menjadi serba bisa. Tidak jarang para petinggi-petinggi perusahaan setingkat director banyak dijabat oleh jebolan Teknik Kimia.Semoga menambah wawasan kita semua

Sumber


Artikel Terkait: