Menteri luar negeri juga menyatakan keprihatinan yang dalam atas beberapa insiden baru-baru ini di perbatasan-perbatasan yang diduduki, yang menyebabkan sejumlah anggota Islamic Ummah mati syahid oleh tindakan kriminal rezim Zionis.
Dia sangat mengutuk tindakan tentara rezim Zionis dalam menembaki para demonstran Palestina di perbatasan Lebanon, Tepi Barat dan Gaza serta Dataran Tinggi Golan, dan mengatakan tindakan semacam itu benar-benar melanggar aturan dan peraturan internasional.
Salehi menyerukan kepada badan-badan internasional untuk segera memeriksa kejahatan Zionis baru-baru ini.
Menteri luar negeri Iran lebih lanjut menegaskan kembali hak alami para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka.
Dia menghargai gerakan pemuda Muslim dalam prakarsa gerakan yang antusias semacam itu, yang menurutnya tidak diragukan lagi diilhami oleh semangat Islam dan kewaspadaan rakyat yang berlaku di wilayah tersebut.
Dia menekankan bahwa perlawanan publik yang makin meluas adalah satu-satunya cara untuk menghadapi kebijakan menekan rezim Zionis.
Salehi juga menegaskan dukungan Iran terhadap bangsa Palestina dan orang-orang muda yang berani protes membentuk pertemuan pada hari peringatan pendudukan wilayah Palestina oleh kaum Zionis itu.
Di Damaskus, menurut laporan Xinhua, Suriah mengutuk kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat di Dataran Tinggi Golan, wilayah Palestina dan Lebanon selatan, serta mendesak masyarakat internasional agar Israel bertanggung jawab penuh atas tindakan itu, kata kantor berita resmi SANA.
Ratusan orang Palestina Ahad berusaha untuk menyeberangi garis pemisah antara Israel dan Suriah ketika mereka ditembaki serdadu Israel.
"Gerakan Rakyat" Ahad adalah hasil dari pengabaian Israel terhadap resolusi internasional, terus berlanjut dengan perampasan tanah dan hak-hak, penghindaran dari prasyarat perdamaian yang adil dan komprehensif mereka, kata SANA mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri negara itu.
Menurut SANA, dua warga Palestina tewas dan 72 lainnya luka-luka dalam serangan tentara negara Yahudi itu terhadap warga Arab yang memperingati Hari Nakba di Desa Eid El-Tina di sisi Suriah di perbatasan Suriah-Israel, dan di Desa Syams Majdal di Golan yang dicaplok Israel.
Kepala sebuah rumah sakit di Provinsi Quneitra, Mamdouh Abaza mengatakan para korban itu menderita luka sedang sampai parah, dan kebanyakan dari mereka memiliki gejala sesak napas sebagai akibat tembakan gas air mata, menurut SANA.
Garis pemisah tersebut diawasi oleh Pasukan Pengamat Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDOF) yang dikirim ke Dataran Tinggi Golan yang dipersengketakan pada akhir perang 1973, untuk menjaga gencatan senjata di Dataran Tinggi Golan dan menjaga menenangkan situasi yang melibatkan antara Suriah dan Israel. [source]
Artikel Terkait:
berita
- Foto Dan Video Panggung Konser Ambruk Dan Menewaskan 4 Penonton
- Botol Unik Yang Dapat Digunakan Mengirim SMS Dan Menelepon
- Surat Untuk Bunda Dari Bayi Yang di Aborsi
- 6 Kali Percobaan Pembunuhan Pada Soekarno
- Inilah Proyek Google Yang Gagal Total
- Tenyata Proklamasi Di Indonesia Ada 3
- Benarkah Indonesia Sudah Merdeka
- Karena Tak Tahan, Mertua Perkosa Menantu
- Video Mesum Di Balen, Bojonegoro Bikin Heboh
- Cewek Kelihatan CDnya Malah Ketawa - Ketawa
- Pose Panas Cewek Jaman Sekarang
- Film Kartun Porno
- Ngeri! Cucu Diperkosa Kakeknya Sampai Hamil
- Parah! Anak Mantu Disetubuhi Mertua Hingga 2 Kali
- Sebanyak 28 Pasangan Asusila Terjaring Razia
- Gadis Lulusan SMA Diperkosa Oleh Adik Pacar Sendiri
- Parah! Dukun Cabul Setubuhi Pasien Di Hotel
- PSK Praktek Di Sawah Setelah Lokalisasi Ditutup
- Pemeran Baru Tokoh Spiderman
- Cewek Putih, Cantik, Seksi, Hot Dan Bohay
- Tari Telanjang Di Depan Anak2, Ibu2 Dan Bapak2
- Merampok Toko Alat Bantu Masih Sempat Perkosa Boneka
- Keluar Air Susunya
- SMS Ucapan Selamat Berpuasa Ramadhan
- Mulan Jameela Kencing Di Mobil Gara - Gara Kebelet Banget