Foto Memalukan dari Anak SD Ini Mendunia


Foto memalukan ini mulai dipublikasi dibeberapa website internasional. memalukan, foto tersebut seolah menggambarkan anak anak Indonesia saat ini.

Dalam foto tersebut terlihat seorang anak perempuan yang menggunakan pakaian putih merah untuk seorang anak SD yang sedang mengacungkan jari tengah kepada seorang pengemis. entah siapa pengemis tersebut. Bahkan sang anak tersebut juga belum diketahui siapa dan latar belakangnya.

Foto ini banyak diedarkan di website luar negri dan kebanyakan pada website luar negri yang isinya mengenai foto foto dan foto ini ditempatkan dengan judul "Parenting Fails".

Selain foto tersebut ada satu lagi foto dari Indonesia :

Foto yang ditempatkan "Parenting Fails" ini juga dari indonesia. anak tersebut juga pernah menjadi buah bibir dan bahkan diliput oleh wartawan luar negri.
Baca Lebih Lanjut Kategori: , ,


Pasutri di Mesir Namakan Anaknya 'Facebook'


Sepasang orangtua asal Mesir memberikan nama ‘Facebook’ kepada anaknya demi memperingati revolusi yang berujung pada turunnya Hosni Mubarak dari kursi kepresidenan setelah 30 tahun berkuasa.

seperti dilansir okezone.com, seorang pria berusia 20-an tahun memberi nama Facebook untuk anak perempuannya sebagai bentuk penghargaannya kepada situs jejaring sosial tersebut.

Seperti diketahui, berbagai media sosial, termasuk Facebook, memegang peran penting dalam revolusi Mesir. Warga Mesir memanfaatkan media sosial untuk mengorganisir demonstrasi besar-besaran di Tahrir Square maupun tempat-tempat lainnya guna mendesak Hosni Mubarak mundur dari kursi kepresidenan.

Mubarak akhirnya benar-benar mengundurkan diri pada 11 Februari, 18 hari setelah demonstrasi dilaksanakan. Tak ayal, Jamal Ibrahim pun mengekspresikan kegembiraannya dengan menamakan sang anak, Facebook Jamal Ibrahim.

Pengunaan Facebook di Mesir meningkat selama satu bulan terakhir. Tercatat, 32 ribu grup dan 14 ribu halaman baru terbentuk dalam kurun dua pekan sejak revolusi bergulir (25 Januari). LM
Baca Lebih Lanjut Kategori: , ,


Keistimewaan dan 5 Keuntungan Memiliki Anak Perempuan


Anak perempuan memang akan menghabiskan lebih banyak biaya untuk mendukung penampilannya, atau akan merepotkan Anda dalam urusan menghadapi menstruasi pertamanya, atau dalam mengatasi mood swing-nya.

Seperti dilansir kompas.com, menurut Anita Sethi, PhD, peneliti di Child and Family Policy Center di New York University, anak perempuan memiliki karakteristik lain yang tak kalah istimewa.

1. Mereka lebih pintar meniru. Ketika usianya baru tiga jam, bayi perempuan sudah bisa meniru, sebagai awal dari caranya berinteraksi. Menurut sebuah studi, bayi perempuan yang baru lahir lebih mampu meniru gerakan-gerakan jari daripada bayi laki-laki. Pada usia batita, anak perempuan juga lebih pintar daripada anak laki-laki dalam meniru, misalnya berpura-pura mengasuh bayi. Namun kemampuan mereka dalam berperilaku yang tidak membutuhkan interaksi, seperti berpura-pura mengendara mobil atau menyiram tanaman, tidak berbeda dari anak laki-laki.

2. Tangan mereka lebih cekatan. Bayi perempuan mengungguli bayi laki-laki dalam melakukan tugas-tugas motorik halusnya, dan hal ini akan tetap mereka kuasai hingga memasuki kelompok bermain (preschool). Mereka lebih cepat dalam menguasai mainan, menggunakan peralatan makannya, bahkan mampu menulis lebih cepat (dan lebih rapi).

3. Mereka pendengar yang baik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak perempuan lebih mampu membiasakan dengan suara manusia, dan tampaknya lebih peka terhadap suara manusia daripada suara benda-benda lain. Ketika mendengar sesuatu yang bergemerincing, anak perempuan dan laki-laki akan bereaksi dengan cara yang sama. Tetapi ketika Anda berbicara, bayi perempuan cenderung lebih merasa terikat.

4. Mereka terampil membaca ekspresi emosional. Bayi perempuan lebih mampu menciptakan dan memelihara kontak mata, dan mereka tertarik pada wajah-wajah individual, khususnya wajah wanita. Mereka juga lebih terampil membaca ekspresi wajah. Jika Anda menunjukkan gambar wajah yang menakutkan, misalnya, mereka akan menatap Anda, atau menjadi sedih. Sebaliknya, mereka akan baik-baik saja jika melihat ekspresi yang bahagia. Sementara itu, anak laki-laki butuh waktu lebih lama untuk memerhatikan perbedaan antara kedua ekspresi ersebut, demikian menurut metaanalisa terhadap 26 studi mengenai kapasitas anak dalam mengenali ekspresi wajah.

5. Mereka lebih cepat berbicara. Kebiasaan mereka mengamati dan mendengarkan akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Bayi perempuan menggunakan gerak tubuh seperti menunjuk atau melambaikan tangan lebih cepat daripada bayi laki-laki, dan mereka menguasai beberapa jenis permainan lebih awal. Anak perempuan memahami apa yang Anda katakan daripada anak laki-laki, mulai berbicara lebih awal (anak perempuan mulai berbicara sekitar usia 12 bulan, sedangkan anak laki-laki pada usia 13 hingga 14 bulan). Setelah itu, anak perempuan akan lebih cerewet hingga usia balita.

6. Anak perempuan akan mengurus orangtuanya kelak. Mereka tidak saja membuat Anda rajin membeli pakaian dan aksesori yang lucu-lucu untuk mendandaninya, tetapi juga lebih mampu memberi rasa aman terhadap orangtuanya. Tidak seperti anak laki-laki yang cenderung akan menghabiskan waktu senggangnya di luar rumah, anak perempuan lebih peduli untuk menemani orangtuanya di rumah. Ketika dewasa, anak perempuanlah yang umumnya lebih mampu mengurus orangtuanya yang sudah renta. LM
Baca Lebih Lanjut Kategori: , ,


Ingin Punya Anak yang Lahir di Tanggal 11-11-11, Begini Caranya!


Apakah Anda menginginkan seorang bayi yang memiliki tanggal lahir yang unik ? Nah, saatnya bagi Anda para pasangan untuk segera 'sibuk' mewujudkan kehamilan.

Seperti dilansir kompas.com, seorang pakar kebidanan dan kandungan di Amerika Serikat menyarankan, jika pasangan menginginkan bayi mereka lahir tepat pada tanggal 11-11-11, maka berhubungan intim selama pekan ini akan memperbesar peluang memperoleh kelahiran tanggal tersebut.

Dr. Jamie Grifo dari New York University Fertility Center seperti dikutip CNN menyebutkan, hari Jumat tanggal 18 Februari adalah hari yang ideal bagi terjadinya pembuahan jika pasangan menginginkan tanggal cantik tersebut. Namun ada pula syarat yang lain yaitu, sang istri harus memiliki siklus kesuburan selama 28 hari.

Walau demikian, peluang terbaik juga akan diperoleh bagi pasangan yang mengalami konsepsi sepanjang pekan ini. Artinya, jika berhubungan intim pada saat hari Valentine 14 Februari lalu, Anda bisa saja memiliki sang buah hati tepat pada tanggal 11 November 2011.

Merencanakan kehamilan untuk mendapatkan tanggal kelahiran yang unik memang terkesan memaksakan. Tetapi pada kenyataanya, banyak pasien yang menelepon Dr. Girfo untuk berkonsultasi mendapatkan tanggal kelahiran yang unik.
Baca Lebih Lanjut Kategori: , , , ,


Sepi Gadis Pemulung Asal Bali Menjadi Juara Lomba Foto Internasional


Kisah perjalanan hidup seorang gadis pemulung asal Bali bernama Ni Wayan Mertayani (16) yang menjuarai lomba foto internasional dari Museum Anne Frank, Belanda, dibukukan. Pande Komang Suryanita, penulis buku berjudul "Potret Terindah dari Bali" itu saat dihubungi di Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, mengatakan buku itu diterbitkan Kaifa (grup Penerbit Mizan) pada awal Februari ini.

Seperti dilansir replubika.co.id, materi buku mengungkapkan sisi kehidupan gadis yang biasa dipanggil dengan Ni Wayan atau Sepi itu. Penulis menguraikan secara detil bagaimana alur kehidupan Sepi yang begitu memilukan.

Bermula dari kehilangan ayah dan rumah tinggal, Sepi bersama ibu dan adiknya pindah ke sebuah gubuk di tepi Pantai Amed, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur. Di gubuk itu, Sepi menjalani hidup sebagai penjual makanan dan sesekali memulung barang bekas setelah pulang sekolah untuk dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih ibunya dalam kondisi sakit-sakitan.

Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan turis asal Belanda bernama Dolly yang meminjami kamera untuk belajar memotret. Hasil "jepretan" Sepi kemudian didaftarkan oleh Dolly pada lomba foto internasional yang diadakan Yayasan Anne Frank di Belanda, dengan tema "Apa Harapan Terbesarmu". Tak disangka, foto Sepi yang berobjek ayam yang sedang bertengger di pohon singkong karet berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan 200 peserta lain dari berbagai negara. LM
Baca Lebih Lanjut Kategori: , , ,


Nenek 61 Tahun Melahirkan Anak Sekaligus Cucunya


Ini adalah suatu kisah yang aneh, tetapi nyata adanya. Seorang perempuan berusia 61 tahun asal Chicago Amerika Serikat melahirkan bayi laki-laki yang juga merupakan cucunya.

Sepeti dilansir kompas.com, Kristine Casey menjadi nenek untuk pertamakalinya pada pekan lalu setelah ia melahirkan bayi bernama Finnean Lee Connell melalui operasi caesar. Bayi ini dikandungnya selama 39 pekan, tetapi orang tua biologis Finnean ini tidak lain adalah anaknya sendiri yakni Sara Connell (35).

Sara dan suaminya Bill memohon ibunya untuk menjadi tempat berkembangnya embrio anak mereka setelah selama dua tahun berupaya memiliki anak, tetapi tak kunjung membuahkan hasil.

Sara dan Bill pun memutuskan untuk menjalani proses bayi tabung (in vitro fertilization). Melalui teknik tersebut, sperma dan sel telur dari pasangan ini dipertemukan dan diproses untuk kemudian menjadi embrio. Lalu embrio inilah yang ditanam dalam rahim Casey dan dikandungnya selama sekitar sembilan bulan.

Melalui perjuangan yang sangat berat, Casey melewati hari-harinya mengandung sang cucu. Cinta dan kerja keras Casey akhirnya berbuah manis setelah ia berhasil melahirkan cucunya itu dengan pembedahan caesar.

Ditemani anak perempuannya Sara, Casey, berjuang menghadapi persalinan yang cukup berisiko bagi perempuan seusianya. Dengan persalinan itu, Casey pun kemungkinan tercatat sebagai perempuan tertua yang melahirkan bayi di kota Illinois.

Dokter yang menangani Casey menggambarkan proses persalinan tersebut penuh dengan air mata bahagia. "Proses operasinya sendiri tidak rumit, namun konteks emosionalnya yang lebih menonjol," ungkap Dr. Susan Gerber, spesialis kebidanan dan kandungan di Northwestern Memorial Hospital.

Untuk perempuan seusia, Casey yang seharusnya sudah memasuki masa menopause, melahirkan anak adalah sesuatu hal hampir mustahil. Tetapi angka kelahiran pada perempuan menopause dalam beberapa terakhir mulai meningkat seiring kemajuan teknologi reproduksi dan teknik bayi tabung.

Perempuan berusia lanjut memiliki risiko yang lebih besar selama menjalani kehamilan dan proses persalinan. Para ahli kebidanan dan kandungan menyatakan, kebanyakan perempuan pada usia tersebut bukanlah calon yang ideal.
Baca Lebih Lanjut Kategori: , , ,


Jangan Pernah Bosan Ungkapkan Cinta Kepada Anak


Tak pernah ada ruginya bagi orangtua untuk mengungkapkan cinta kepada anak. Semakin sering Anda mengekspresikan cinta, dengan kata-kata maupun tindakan, anak akan tumbuh lebih positif lagi. Karena otak anak yang dibanjiri ungkapan cinta akan tumbuh berkembang menjadi pribadi yang lebih sehat secara fisik, mental, intelektual, dan spiritual.

Seperti dilansir kompas.com, psikiater dari klinik Angsamerah, dr Eka Viora, SpKJ, menjelaskan bahwa mengungkapkan cinta tak harus dengan kata-kata tetapi juga dengan sikap. Ungkapan cinta dari orangtua bermakna dahsyat, karena anak akan merasa dicintai. Dampaknya juga bukan hanya dirasakan saat anak sedang bertumbuh. Kebiasaan mengungkapkan dan menerima cinta ini akan membentuk anak menjadi individu yang lebih peka terhadap orang lain dan lingkungannya. Termasuk juga saat nanti anak berkeluarga.

"Laki-laki (dewasa) yang tidak mudah menyatakan cinta disebabkan karena ia tak punya model yang dikenang saat kecil. Jadi lihat kembali bagaimana laki-laki diasuh saat kecil. Jika sejak kecil anak tidak menerima ungkapan cinta dari orangtuanya, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit mengekspresikan cinta. Orangtua yang membanjiri anak dengan dengan kata cinta menjadi pembelajaran bagi anak untuk mengungkapkan cinta," jelas dr Eka dalam bincang-bincang bertema "Mengungkapkan Cinta pada Pasangan dan Anak" yang diadakan Kompas Female dan klinik Angsamerah di Supermal Karawaci, Tangerang, Minggu (13/2/2011).

Selain kata-kata cinta seperti mengatakan "Ayah cinta kamu, Nak" atau "Ibu sayang kamu, Nak" Anda bisa mengungkapkan cinta dengan banyak cara. Dr Eka berbagi caranya:

1. Selalu berikan pujian
Tak ada batasan untuk memberikan pujian. Memuji anak terus-menerus tidak membawa dampak negatif bagi anak. Menurut dr Eka, orangtua biasanya pelit memuji anak karena menganggap anak melakukan sesuatu yang menurut orangtua biasa saja, dan sudah menjadi kewajiban anak. Orangtua lebih sering mengkritik, menyalahkan bila anak melakukan yang tidak sesuai dengan keinginan orangtua. Jadi, berilah pujian sesering mungkin kepada anak, kata dr Eka.

2. Lakukan kegiatan khusus bersama setiap hari
Ciptakan sedikit saja dari waktu Anda yang berharga, setiap harinya, untuk melakukan kegiatan khusus bersama anak. Seperti bermain, mendengarkan musik favorit, menonton acara televisi favorit anak, atau berpelukan di bawah selimut yang hangat dan nyaman.

3. Buat pesan cinta
Buatlah catatan kecil berisi pernyataan cinta untuk anak atau pesan cinta. Contohnya dengan menuliskan kalimat "Mama sayang kamu", menempelkan huruf magnet di pintu lemari es bertuliskan pesan serupa, menghadiahkan anak bantal berbentuk hati, atau membuat kue dengan loyang berbentuk hati bertuliskan "I Love You".

4. Penuhi kegemari anak
Mengungkapkan cinta juga bisa dilakukan dengan memenuhi kegemaran anak. Buatkan masakan kesukaan anak, bacakan buku atau dongeng yang disukainya.

5. Berikan ciuman
Cara lain mengekspresikan cinta kepada anak adalah dengan tindakan sederhana, menciumnya. Berikan ciuman kepada anak lebih sering.

6. Berikan pelukan
Peluk dan dekap anak dengan hangat, sambil membelai rambutnya atau memijat kakinya.

7. Berikan sesuatu yang khusus
Tak ada salahnya memberikan sesuatu yang khusus kepada anak yang di luar dari kebiasaan. Bentuknya tak harus berupa barang. Misalnya, membolehkan anak menonton televisi lebih lama dari biasanya.

8. Perhatian khusus
Jika anak punya kakak atau adik, berikan perhatian khusus atau penuh kepadanya selama beberapa saat.

9. Tepuk tangan Anda bermakna
Berikan tepukan tangan penanda apresiasi Anda kepada anak saat anak mengerjakan sesuatu dengan baik atau sesuai keinginan Anda.

Anda tentu bisa menemukan banyak cara lainnya selama 365 hari dalam mengungkapkan cinta kepada anak. Jadi jangan pernah bosan juga untuk belajar. LM
Baca Lebih Lanjut Kategori: ,


Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini atau PAUD yang baik dan tepat dibutuhkan anak untuk menghadapi masa depan, begitulah pesan yang disampaikan Profesor Sandralyn Byrnes, Australia's & International Teacher of the Year saat seminar kecil di acara Giggle Playgroup Day 2011, gelaran Miniapolis & Giggle Management.

Seperti yang dilansir kompas.com, menurut Byrnes, PAUD akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. "Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini," jelas Byrnes.

Tentunya di usia dini, mereka akan belajar pondasi-pondasinya. Mereka diajarkan dengan cara yang mereka ketahui, yakni lewat bermain. Tetapi bukan sekadar bermain, tetapi bermain yang diarahkan. Lewat bermain yang diarahkan, mereka bisa belajar banyak; cara bersosialisasi, problem solving, negosiasi, manajemen waktu, resolusi konflik, berada dalam grup besar/kecil, kewajiban sosial, serta 1-3 bahasa.

"Karena lewat bermain, anak tidak merasa dipaksa untuk belajar. Saat bermain, otak anak berada dalam keadaan yang tenang. Saat tenang itu, pendidikan pun bisa masuk dan tertanam. "Tentunya cara bermain pun tidak bisa asal, harus yang diarahkan dan ini butuh tenaga yang memiliki kemampuan dan cara mengajarkan yang tepat. Kelas harusnya berisi kesenangan, antusiasme, dan rasa penasaran. Bukan menjadi ajang tarik-ulur kekuatan antara murid-guru. Seharusnya terbangun sikap anak yang semangat untuk belajar," jelas Byrnes.

Contoh, bermain peran sebagai pemadam kebakaran, anak tidak akan mendapat apa-apa jika ia hanya disuruh mengenakan busana dan berlarian membawa selang. Tetapi, guru yang mengerti harus bisa mengajak anak menggunakan otaknya saat si anak berperan sebagai pemadam kebakaran, "Apa yang digunakan oleh pemadam kebakaran, Nak? Bagaimana suara truk pemadam kebakaran yang benar? Apa yang dilakukan pemadam kebakaran? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan ditanyakan untuk memancing daya pikir si anak," contoh Byrnes.

Selama 7 tahun meneliti pendidikan anak usia dini di Indonesia, Byrnes juga menemukan sebagian orangtua memiliki konsep bahwa anak-anak di usia itu sudah bisa berpikir. "Anak-anak usia dini belum bisa berpikir dengan sempurna seperti orang dewasa. Anak-anak usia tersebut harus dipandu cara berpikir secara besar, cara mencerna, dan berdaya nalar. Sayangnya, beberapa lembaga pendidikan anak usia dini di Indonesia belum mengajarkan mengenai multiple intelligences. Ini kembali ke perkembangan latar belakang ahli didiknya," ungkap Byrnes.

"Menurut saya, pendidikan anak sudah bisa dimulai sejak ia 18 bulan," tutup Byrnes. LM
Baca Lebih Lanjut Kategori: ,


JIKA ANAK HIDUP DENGAN . . . Dari Ayah Untuk Mamah


^ Jika anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.
^ Jika anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
^ Jika anak hidup dengan rasa takut, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
^ Jika anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk merasa menyesali diri sendiri.
^ Jika anak hidup dengan olokan, mereka belajar untuk merasa malu.
^ Jika anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.
^ Jika anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.


^ Jika anak hidup dengan semangat, mereka belajar percaya diri.
^ Jika anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
^ Jika anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
^ Jika anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk mencintai.
^ Jika anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar mandiri.
^ Jika anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.
^ Jika anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.
^ Jika anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar sebenarnya.
^ Jika anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.
^ Jika anak hidup dengan baik-baik, mereka belajar menghargai.
^ Jika anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
^ Jika anak hidup dengan keramahan, mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.
Baca Lebih Lanjut Kategori: , , ,