Kehamilan dan juga menyusui berhubungan antara satu sama lain. Akan tetapi, ASI tidak selalu harus keluar setelah masa kehamilan. Ada banyak sekali kasus payudara seorang perempuan mengeluarkan ASI meski dia sedang tidak dalam masa menyusui atau pasca melahirkan.
Kondisi seperti ini dapat terjadi pada perempuan usia subur sekitar 16 hingga 40 tahun. Hal ini mungkin akan mengkhawatirkan dan mengejutkan seorang perempuan, namun ini tidaklah berbahaya.
Beberapa alasan kenapa ASI bisa keluar tanpa tahap menyusui atau kehamilan:
1. Ketidakseimbangan hormon
Selama siklus kehidupan, perempuan mengalami berbagai proses perubahan pada kadar hormonnya. Saat hal tersebut terjadi, badan akan bereaksi dan merespon melalui cara yang berbeda. Salah satunya melalui ASI keluar tanpa kehamilan dan menyusui. Hal ini dikarenakan oleh peningkatan hormon prolaktin di atas batas yang tidak normal.2. Keguguran
Pada beberapa perempuan, keguguran juga bisa menyebabkan ASI keluar meski sedang tidak dalam menyusui. Hal ini bisa terjadi karena keguguran berkemungkinan diikuti oleh proses hormonal tertentu yang menyebabkan ASI keluar.3. Obat
Obat - obatan tertentu bisa merangsang proses keluarnya ASI. Obat tersebut bekerja menghambat dopamin dan meningkatkan produksi prolaktin. Peningkatan prolaktin ini pada akhirnya menyebabkan perempuan mengeluarkan ASI walau sedang tidak menyusui.4. Tanaman herbal
Mengonsumsi tanaman tertentu juga dapat menyebabkan keluarnya ASI, bahkan tanpa kehamilan. Misalnya, adas, kelabat, biji adas manis, jintan, daun katuk dan berbagai jenis tanaman merambat lainnya.5. Rangsangan pada puting
Meski tidak sedang menyusui atau hamil, rangsangan pada puting yang dilakukan secara teratur oleh orang lain cara menstmulasi puting dapat ditanggapi oleh otak sebagai sinyal untuk mulai memproduksi ASI. Akibatnya, perempuan yang tidak hamil atau tidak dalam masa menyusui pun dapat mengeluarkan ASI. Hal ini dapat dilakukan oleh ibu yang ingin menyusui bayi yang diadopsinya.Proses ini dapat dimulai melalui cara menstmulasi puting. Kemudian seseorang memompa payudaranya dengan menggunakan pompa ASI setiap 3 jam yang dimulai sekitar 2 bulan sebelum perempuan mengharapkan bisa menyusui bayi. Stimulasi ini mendorong produksi dan pelepasan hormon prolaktin seorang perempuan.