Seperti biasa, ketiganya menyusun strategi untuk kompak memberi alasan yang sama agar wali kelasnya berbaik hati dengan memberi ujian susulan.
"Kita harus kompak!", ujar Tono.
"Ya, alasan harus sama semua", sahut Muin & Zul.
Ketiganya pun masuk ruang kelas.
"Pak, maaf kami telat ikut ujian", kata Tono.
"Iya Pak, kami bertiga naik angkot yang sama dan ban mobil angkotnya meletus",Muin meyakinkan.
"Iya, kami kasihan sama sopirnya, jadi kami bantu memasang ban baru", sahut Zul.
"Kami mohon kebaikan hati bapak untuk mengikuti ujian susulan", ujar ketiganya serempak.
Sang wali kelas berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan pada esok harinya.
Tibalah waktu ujian susulan, tetapi ketiga siswa diminta mengerjakan ujian di tiga ruangan yang berbeda.
"Ah mungkin biar tidak menyontek", pikir para siswa.
Ternyata ujiannya cuma 2 soal. Soal pertama, sangat mudah dengan bobot nilai 10. Ketiga siswa mengerjakan dengan senyum - senyum. Namun giliran membaca soal ke 2 dengan bobot nilai 90, keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis,"Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?".