Peristiwa itu terjadi da dalam mobil yang di parkir di Jalan Kali Sekretaris, Jakarta Barat, pada Sabtu (25/6/2011) dinihari, sekitar pukul 03:00. Ketika satu pelaku memperkosa, dua temannya membantu memegangi kaki dan tangan korban. Pelaku lainnya berdiri di samping mobil tersebut.
Keterangan yang didapat, kejadian ini berawal di dalam mobil Honda Jazz. Saat itu, Nih, 18, siswi kelas 3 SMA memadu kasih dengan pacarnya, Ark, siswa SMP yang berusia 15 tahun.
Saat asyik berpacaran di mobil, yang di parkir tak jauh dari Kantor Walikota Jakarta Barat, enam pria berkaos loreng dan berjaket hitam datang dengan berboncengan tiga motor. Kawanan berandal ini mengelilingi mobil korban. “ Mereka mengancam membunuh kami, “ kata Ark.
“Satu orang turun dari motor. Ia mau mengambil mobil saya,” ungkap siswa kelas 3 SMP ini. “Tapi dia nggak bisa membawa mobil matic. Saya dipaksa menyetir mengikuti perintahnya.”
Ark mengemudikan mobilnya sambil dipukuli pelaku dari bekalang. Honda Jazz berjalan pelan. Di belakang, lima pria dengan tiga motor membuntuti. Sepanjang jalan, Nih terus menangis ketakutan. Di tempat sepi di Jl. Kali Sekteraris, Duri Kepa, pria itu memaksanya berhenti. Ark, anak pengusaha bahan bangunan di Meruya Selatan, Jakbar, diseret keluar mobil. Anak Baru Gede (ABG) ini diancam dibunuh jika melawan.
Selanjutnya, dua pria masuk mobil. Di depan matanya, Ark melihat pacarnya diperkosa pria berkaos loreng dengan kedua tangan dipegangi dua pelaku teman pria brutal itu. “Saya lihat sendiri pacar saya diperkosa. Mereka biadab,” ujarnya.
Marah melihat wanita tercinta dinodai, ABG itu tak kehilangan akal. Sekuat tenaga ia berteriak meminta tolong, sambil meneriaki kawanan bandit sebagai perampok.
Jeritan itu mengundang massa berdatangan. Mereka langsung memukuli satu pria yang duduk di motor Yamaha Mio B 7328 BHQ. Namun, setelah jatuh, bandit itu lolos dari kepungan massa lalu kabur dengan lima temannya menggunakan dua motor.
Nih yang shock terus menangis di dalam mobil. Ia memeluk erat Ark yang berbegas menolongnya. Gadis itu tetap menangis meski telah dibawa ke kantor polisi. Petugas juga menyita motor penjahat yang tertinggal. Pada jok motor terdapat darah pelaku yang diamuk massa.
Kompol Holden, petugas di Sentra Pelayanan Masyarakat Polres Jakarta Barat, seperti disiarkan poskota mengatakan, Sabtu siang (25/6/2011) Nih dibawa ke RSCM untuk divisum. “Setelah positif, kami membuatkan laporan polisi kasus pemerkosaan,” kata Holden. [source]