Usia 0-3 tahun merupakan periode emas perkembangan otak bayi. Maka dari itu, orangtua hendaknya memberikan berbagai stimulasi untuk mengembangkan kecerdasan otaknya, entah itu dari segi nutrisi ataupun rangsangan berupa komunikasi, usapan, pandangan, atau pelukan untuk anak.
Otak bayi baru lahir terdiri dari 100 milyar sel sebagian sudah terhubung sejak lahir dan akan berakhir di usia 3 tahun. Hingga usia 6 bulan, otak bayi 75% besar otak dewasa. Sampai usia 8 bulan, otak bayi cukup untuk menanggapi kejadian-kejadian di sekitarnya. Beri stimulasi yang tepat!
* Lakukan pijat bayi dengan santai. Setiap pijatan merangsang sel saraf otak untuk saling terhubung.
* Lakukan senam ringan untuk bayi, misalnya gerakkan tangan bayi menyilang di depan dada sebanyak 4 kali.gerakkan kaki sperti mengayuh, sebanyak 4 hitungan. Bayi senang menikmatinya, asalkan tidak terlalu lama.
* Bicaralah dengan bayi apapun yang sedang Anda lakukan, dia akan belajar bicara dan berbahasa. Dengan member jeda di akhir kalimat, Anda mengajarkan pola bicara dan percakapan.
* Bicara dengan intonasi yang berubah ekstrem untuk merangsang otak.
* Menyanyilah untuk bayi setiap hari lagu yang sama, dengan mengulang-ulang nyanyian ini, bayi belajar memprediksi dan menghafal lagu.
* Tunjukkan gambar-gambar dari buku bayi dengan warna-warna terang dan kontras, tetapi tidak lebih dari dua gambar supaya bayi tidak bingung.
* Ajak bermain ciluk ba untuk mengajarnya tentang objek permanen, meski dia tidak melihat Anda bukan berarti Anda tidak ada. Ini membrikan landasan kepercayaan bayi terhadap Anda.
* Tirukan ekspresi dan suara bayi supaya dia belajar bahwa dia bisa memberi pengaruh pada lingkunganya.
* Ubah posisi bayi setiap 30 menit agar dia dapat melihat sekeliling dari beberapa sudut pandang. Berdiri tegak, tengkurap dan telentang. Pangku dia di pangkuan, goyang dengan lembut kaki Anda untuk mengajarnya tentang terak.
* Untuk menguji pendengarannya, bunyikan rattle di dekat telinganya, kemudian kea rah belakang. Dia akan belajar memusatkan pendengarannya pada bunyi.
* Beri bayu benda-benda aneka tekstur untuk disentuh.
* Berikan mainan yang aman untuk digigit-gigit supaya bayi belajar mengenal tekstur lewat lidahnya.
* Bernyanyi dan bertepuk tanganlah supaya bayi menirukan gerakan tepuk tangan. Tepuk tangan penting untuk koordinasi kedua belahan otak bayi.
* Ajak anak keluar rumah, tunjukkan berbagai mahkluk hidup dan benda-benda di luar rumah.
* Beritahu bayi Anda mencintainya. Bayi akan segera belajar arti cinta Anda sebelum dia mampu membalasnya.
* Kenalkan bayi dengan anak lain, mislanya mengajaknya keluar rumah untuk melihat anak lain yang lebih besar sedang bermain, atau, seringlah bertemu saudara sepupunya. (ayahbunda).semoga membantu
Otak bayi baru lahir terdiri dari 100 milyar sel sebagian sudah terhubung sejak lahir dan akan berakhir di usia 3 tahun. Hingga usia 6 bulan, otak bayi 75% besar otak dewasa. Sampai usia 8 bulan, otak bayi cukup untuk menanggapi kejadian-kejadian di sekitarnya. Beri stimulasi yang tepat!
* Lakukan pijat bayi dengan santai. Setiap pijatan merangsang sel saraf otak untuk saling terhubung.
* Lakukan senam ringan untuk bayi, misalnya gerakkan tangan bayi menyilang di depan dada sebanyak 4 kali.gerakkan kaki sperti mengayuh, sebanyak 4 hitungan. Bayi senang menikmatinya, asalkan tidak terlalu lama.
* Bicaralah dengan bayi apapun yang sedang Anda lakukan, dia akan belajar bicara dan berbahasa. Dengan member jeda di akhir kalimat, Anda mengajarkan pola bicara dan percakapan.
* Bicara dengan intonasi yang berubah ekstrem untuk merangsang otak.
* Menyanyilah untuk bayi setiap hari lagu yang sama, dengan mengulang-ulang nyanyian ini, bayi belajar memprediksi dan menghafal lagu.
* Tunjukkan gambar-gambar dari buku bayi dengan warna-warna terang dan kontras, tetapi tidak lebih dari dua gambar supaya bayi tidak bingung.
* Ajak bermain ciluk ba untuk mengajarnya tentang objek permanen, meski dia tidak melihat Anda bukan berarti Anda tidak ada. Ini membrikan landasan kepercayaan bayi terhadap Anda.
* Tirukan ekspresi dan suara bayi supaya dia belajar bahwa dia bisa memberi pengaruh pada lingkunganya.
* Ubah posisi bayi setiap 30 menit agar dia dapat melihat sekeliling dari beberapa sudut pandang. Berdiri tegak, tengkurap dan telentang. Pangku dia di pangkuan, goyang dengan lembut kaki Anda untuk mengajarnya tentang terak.
* Untuk menguji pendengarannya, bunyikan rattle di dekat telinganya, kemudian kea rah belakang. Dia akan belajar memusatkan pendengarannya pada bunyi.
* Beri bayu benda-benda aneka tekstur untuk disentuh.
* Berikan mainan yang aman untuk digigit-gigit supaya bayi belajar mengenal tekstur lewat lidahnya.
* Bernyanyi dan bertepuk tanganlah supaya bayi menirukan gerakan tepuk tangan. Tepuk tangan penting untuk koordinasi kedua belahan otak bayi.
* Ajak anak keluar rumah, tunjukkan berbagai mahkluk hidup dan benda-benda di luar rumah.
* Beritahu bayi Anda mencintainya. Bayi akan segera belajar arti cinta Anda sebelum dia mampu membalasnya.
* Kenalkan bayi dengan anak lain, mislanya mengajaknya keluar rumah untuk melihat anak lain yang lebih besar sedang bermain, atau, seringlah bertemu saudara sepupunya. (ayahbunda).semoga membantu